Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019 <p>Seminar Nasional Kesehatan 2019 Poltekkes Kemenkes Surabaya dan Call for Peper, diselenggarakan setiap tahun dalam rangkaian kegiatan Dies Natalis Poltekkes Kemenkes Surabaya.. Tema Seminar Kesehatan: "<strong>Tantangan Industri Kesehatan Menghadapi Revolusi 4.0</strong>". <strong>Artikel ini sudah terindeks di Google Scholar:&nbsp;</strong></p> <p><a title="Google Scholar" href="https://scholar.google.co.id/citations?user=4hFU4VkAAAAJ&amp;hl=en" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/admin_ojs/googlescholarwarning2.png"></a></p> en-US triwiyanto123@gmail.com (Triwiyanto) syevana@poltekkesdepkes.ac.id (Syevana Dita Musvika) Sun, 01 Dec 2019 00:00:00 +0700 OJS 3.1.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Cover Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya 2019 https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/167 <p>Cover Prosiding</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/167 Sat, 25 Jan 2020 15:42:38 +0700 Jadwal Presentasi dan sambutan Direktur dan Panitia https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/168 <p>Jadwal Presentasi dan sambutan Direktur dan Panitia</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/168 Sat, 25 Jan 2020 15:44:11 +0700 Daftar Isi Semnaskes Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/169 <p>Daftar Isi Semnaskes Poltekkes Kemenkes Surabaya</p> Copyright (c) 2020 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/169 Sat, 25 Jan 2020 15:45:26 +0700 Hubungan Antara Dukungan Keluarga Terhadap Kejadian Kekambuhan Pasien Skizofrenia https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/87 <p>Skizofrenia adalah gangguan jiwa yang penderitanya tidak mampu menilai realitas dengan baik dan pemahaman diri buruk. Skizofrenia akan mengalami kejadian kekambuhan 50% pada tahun pertama, 70% pada tahun kedua, dan 100% pada tahun kelima setelah pulang dari rumah sakit karena perlakuan yang salah selama di rumah. Salah satu yang berpengaruh terhadap kekambuhan adalah ada atau tidaknya dukungan dari keluarga. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan antara dukungan keluarga terhadap kejadian kekambuhan pasien skizofrenia di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. <strong>Metode:</strong> Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan waktu <em>cross sectional</em>. Populasi yang dipakai adalah keluarga yang mengantar pasien di poliklinik sebanyak 1.935 dan besar sampel sebanyak 95 keluarga. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi <em>Kendall’s Tau</em> dengan tingkat signifikasi a = 0,05. <strong>Hasil: </strong>Sebagian besar&nbsp; keluarga memiliki dukungan keluarga dalam kategori baik dan cukup dengan kejadian kekambuhan tinggi. Hasil uji korelasi <em>Kendall’s Tau</em> didapatkan <em>p </em>= 0,000 (<em>p </em>&lt; 0,05). <strong>Analisis: </strong>Dari empat dimensi dukungan keluarga mayoritas dalam kategori baik dan tinggi pula kejadian kekambuhan yang didapat<em>. </em><strong>Kesimpulan: </strong>Kejadian kekambuhan berhubungan dengan dukungan keluarga.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/87 Wed, 15 Jan 2020 00:00:00 +0700 Gambaran Kepatuhan Diet Dan Minum Obat Pada Pasien Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Pacar Keling Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/102 <p>Kunjungan Pasien hipertensi&nbsp; di Puskesmas Pacar Keling mencapai 200-300 Pasien selama tahun 2018, ini menunjukkan masih tingginya Penderita di wilayah kerja Puskesmas tersebut. Penatalaksanaan untuk pasien hipertensi tidak hanya melalui obat, tetapi juga harus diperhatikan pola hidupnya, termasuk kepatuhan dalam mengontrol diet sangat menetukan tekanan darah menjadi stabil normal. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan kepatuhan diet dan minum obat pada Pasien yang mengalami hipertensi di Wilayah kerja Puskesmas Pacar Keling Surabaya.</p> <p>Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif, dimana data yang diperoleh dari subyek penelitian akan dideskripsikan atau digambarkan dengan setiap indikator disajikan dalam nilai frekuensi dan persentase.</p> <p>Hasil penelitian dengan menggunakan analisis deskriptif didapatkan bahwa pasien hipertensi di Puskesmas Pacar Keling Surabaya hampir seluruhnya (90%) sebagian besar (53%) tidak patuh dan hamper setengahnya patuh minum obat. tidak patuh pada diet dan sebagian kecil (10%) pasien yang patuh terhadap diet hipertensi. sebagian besar (53%) tidak patuh dan hampir setengahnya (47%) patuh&nbsp; minum obat. Pada lansia, arteri besar tidak lentur lagi sehingga menjadi kaku dan menyebabkan darah pada setiap denyut jantung dipaksa melewati pembuluh darah yang sempit dari pada biasanya sehingga terjadi kenaikan tekanan darah.</p> <p>Pasien hipertensi yang pada umumnya sudah berusia lanjut membutuhkan pendampingan baik oleh perawat atau petugas kesehatan dan keluarganya. Pendampingan meliputi pengaturan diet, minum obat, maupun aktivitas olah raga dan pola hidup sehari-harinya. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui mekanisme pendampingan dengan menggunakan model perawatan kronik, sehingga bisa diketahui efektifitas dan cara yang tepat dalam melaksanakannya</p> Copyright (c) 2020 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/102 Wed, 15 Jan 2020 00:00:00 +0700 Prediksi Preeklampsi Secara Dini Melalui Pengukuran BMI, MAP, Dan ROT Di Puskesmas Pacar Keling Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/101 <p>Until now maternal mortality due to preeclampsia in Surabaya is still high, it is necessary to study about predictors which able to predict preeklampsi early. The purpose of this study to descripe is&nbsp; the body mass index (BMI), mean arterial pressure (MAP), and roll over test (ROT ) that as early predictor of preecelampsi. The design of this research is a descriptive study with a longitudinal approach, sample of this study are pergant women who visited Puskesmas Pacar Keling of Surabaya, data collected by anamnese and observe about BMI, MAP, dan ROT, data were analyzed descriptively, that combination of BMI, MAP, and the ROT to be effective if above of 90% of mothers who tested positive get preeclampsi later. In this study showed that the combination of BMI, MAP, and ROT has a tendency to be effective in predicting the incidence of preeklampsi early in Puskesmas Pacar Keling of Surabaya. Measurement of BMI, MAP, and ROT is simple and low cost predictor of preeclampsi to help health workers for treatment pregnant women with high risk problem early.</p> Copyright (c) 2020 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/101 Wed, 15 Jan 2020 05:16:25 +0700 Uji Fisikokimia VCO Dengan Metode Pemanasan, Pemancingan dan Mixing https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/104 <p><strong>Virgin Coconut Oil (</strong><strong>VCO</strong><strong>) is pure coconut oil that has a medicinal efficacy.&nbsp;</strong><strong>The content of</strong><strong>&nbsp;fatty acids,&nbsp;</strong><strong>lauric</strong><strong>&nbsp;acid, vitamin E and minerals can&nbsp;keep up&nbsp;the health of the human body.&nbsp; The purpose of this research is to compare the results of the&nbsp;</strong><strong>physicochemical</strong><strong>&nbsp;test with different manufacture of&nbsp;</strong><strong>VCO</strong><strong>.&nbsp;&nbsp;</strong><strong>VCO</strong><strong>&nbsp;made from coconut Bali that has a thick texture of meat by method, heating, fishing, and mixing.&nbsp; The coconut milk is then processed into a cream divided into 3 and processed by different methods. The harvesting method&nbsp;</strong><strong>is processed</strong><strong>&nbsp;using the heat temperature Max&nbsp;</strong><strong>60C</strong><strong>., fishing using&nbsp;</strong><strong>VCO</strong><strong>&nbsp;so that it is then mixed in the cream and allowed in 24 hours. While mixing cream in stirring up to 30 minutes and let stand for 24 hours.&nbsp; After the&nbsp;</strong><strong>VCO</strong><strong>&nbsp;</strong><strong>is adapted</strong><strong>&nbsp;with different methods of manufacture then carried out&nbsp;</strong><strong>physicochemical</strong><strong>&nbsp;tests that see the results of water content, type weight, number of peroxide and free fatty acids. The physical-chemical test results showed the results of the heating method of the highest water content of 1.4%, the same third weight, the highest peroxide number with the mixing method 1.01 mgrekO2/Kg, and the highest free fatty acids with a fishing method of 2.4%. These results show&nbsp;there is a difference between the different methods of making&nbsp;</strong><strong>VCO</strong><strong>&nbsp;</strong><strong>physicochemical</strong><strong>&nbsp;test results.&nbsp;</strong><strong>VCO</strong><strong>&nbsp;is&nbsp;</strong><strong>a herbal</strong><strong>&nbsp;herb from pure coconut that can keep the health seen from the free fatty acid content that it is found.</strong></p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/104 Wed, 15 Jan 2020 05:23:10 +0700 Karakteristik Ibu yang Berisiko Mengalami Perdarahan Pasca Partum https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/86 <p>Perdarahan post partum (PPP) merupakan perdarahan yang terjadi karena hilangnya darah sebanyak 500 ml atau lebih dari organ-organ reproduksi setelah selesainya kala dua persalinan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik ibu yang berisiko mengalami perdarahan post partum sebagai upaya menurunkan&nbsp; angka kematian ibu&nbsp; dengan peningkatan pengkajian keperawatan maternitas. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan jumlah kasus 180 ibu. Hasil penelitian didapatkan ibu yang mengalami perdarahan pasca partum&nbsp; 66,7% berusia &lt;20 dan &gt; 35 tahun, 62,2% multipara, 70,4% mempunyai jarak kehamiilan ≤ 24 bulan, 93,3% mempunyai riwayat HPP, 80,8% anemia, 71,1% hamil ganda, 79,5% mengalami preeklampsi, 50% menggunakan antibiotik, 70,5% obesitas,&nbsp; 66,7% mengalami peningkatan suhu tubuh dan 64,4% mengalami retensio plasenta.</p> <p>Pengkajian karakteristik ibu hamil harus mencakup semua hal tersebut sehingga bisa segera dilakukan deteksi dini adanya risiko perdarahan pasca partum. Ibu hamil yang mempunyai karakteristik tersebut diharapkan melakukan pemeriksaan kehamilan lebih dini dan lebih sering sehingga kesehatan ibu segera diperbaiki dan risiko terjadinya perdarahan pasca partum bisa diperkecil. Pada saat persalinan ibu dengan karakteristik tersebut harus mendapatkan asuhan&nbsp; keperawatan yang lebih intensif.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/86 Wed, 15 Jan 2020 05:27:58 +0700 Faktor-Faktor Yang Menghambat Pemberian Asi Eksklusif Di Kelurahan Pacarkeling Wilayah Kerja Puskesmas Pacarkeling Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/153 <p>Adanya tantangan dan hambatan dari Program Pemerintah yaitu 10 LMKM menyebabkan pemberian ASI Eksklusif&nbsp; di Indonesia belum optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor pengetahuan,pekerjaan,dukungan keluarga,dan tenaga kesehatan yang dapat menghambat pemberian ASI eksklusif.</p> <p>Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif. dimana data yang diperoleh dari subyek penelitian akan dideskripsikan atau digambarkan dengan setiap indikator disajikan dalam nilai frekuensi dan persentase.</p> <p>Dari hasil penelitian dengan menggunakan analisis deskriptif di dapatkan bahwa faktor yang menghambat pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Pacarkeling wilayah kerja Puskesmas Pacarkeling Surabaya hampir seluruh ibu&nbsp; (90%) memiliki pengetahuan yang baik dan sebagian kecil (10%) cukup, sebagian besar ibu bekerja (60%) dan hampir sebagian (40%) tidak bekerja, setengahnya (50%) bagian ibu memiliki dukungan keluarga yang baik dan sebagian kecil ( 10%) kurang, hampir seluruhnya&nbsp; (80%) faktor tenaga kesahatan atau perawat baik dan sebagian kecil (20%) cukup.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;</p> <p>Faktor penghambat pemberian ASI diantaranya tidak di karenakan pengetahuan yang baik, di karenakan ibu bekerja, dukungan keluarga yang baik dan faktor tenaga kesehatan yang baik. Maka dari itu petugas kesehatan diharapkan untuk selalu melakukan&nbsp; penyuluhan &nbsp;rutin dengan memberikan leaflet tentang ASI eksklusif. Lebih difokuskan pada praktek dengan mengikut sertakan keluarga terutama suami dan &nbsp;melakukan rawat gabung dan tidak memberikan dot.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/153 Wed, 15 Jan 2020 05:34:38 +0700 Masalah Dan Kebutuhan Pasien Dalam Mendirikan Shalat fardhu Fardhu Sebagai Bentuk Intervensi Keperawatan Spiritual https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/125 <p>Membantu pasien Muslim mendirikan shalat fardhu merupakan bentuk membantu memenuhi kebutuhan spiritual pasien.<br>Penelitian ini bertujuan mengidentikasi masalah dan kebutuhan pasien dalam mendirikan shalat fardhu selama dirawat di rumah sakit.<br>Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dilakukan pada 9 pasien DM tipe 2 dirawat di RSU Haji<br>Surabaya. Partisipan terdiri 5 pasien laki-laki dan 4 perempuan, dengan rerata usia 47,2 tahun. Saat wawancara pertama kali, lama dirawat antara<br>3 - 7 hari dengan rerata 4,6 hari. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi serta analisa data menggunakan metode<br>Collaizzi.<br>Masalah yang dihadapi pasien DM tipe 2 dalam mendirikan shalat fardhu fardhu diidentifikasi dari tema ketidaktahuan, ketidakmampuan<br>dan ketidakmauan, sedangkan kebutuhan pasien dalam mendirikan shalat fardhu fardhu, diidentifikasi dari tema harapan pasien.<br>Pemenuhan kebutuhan spiritual pasien Muslim dapat diwujudkan dalam bentuk intervensi keperawatan dengan membantu pasien<br>mendirikan shalat fardhu.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/125 Wed, 15 Jan 2020 05:36:24 +0700 Hubungan Kepercayaan Diri Dalam Proses Menyusui Dengan Kemampuan Teknik Menyusui Di Pmb (Praktek Mandiri Bidan) Wilayah Kabupaten Malang https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/82 <p>Rasa percaya diri adalah modal dasar bagi ibu agar mampu menyusui dengan baik. Rasa percaya diri akan terbangun bila ibu mempunyai cukup pengetahuan tentang teknik menyusui, yang bila dipraktikan secara benar akan meminimalisir masalah-masalah yang muncul dalam proses menyusui sehingga dapat menjaga kestabilan produksi ASI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepercayaan diri ibu menyusui dengan kemampuan teknik menyusui. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional dengan metode pengumpulan data <em>cross sectional</em>. Sampel dalam penelitian ini ditarik dengan menggunakan metode <em>accidental sampling</em> sehingga yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang melakukan kunjungan ulang sebelum 28 hari masa nifas di PMB Sri Anik dan PMB Anik Rohanjarwati dalam kurun waktu satu bulan pengumpulan data, sejumlah 36 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner skala kepercayaan diri ibu menyusui dan lembar observasi teknik menyusui sebagai instrumen. Pengolahan data dilakukan dengan uji statistik Pearson Product Moment. Hasil yang diperoleh adalah tidak ada hubungan antara kepercayaan diri dalam proses menyusui dengan kemampuan teknik menyusui dengan r=0,134, yang menunjukkan kekuatan hubungan sangat lemah. Teknik menyusui yang benar harus diajarkan kepada ibu sejak masa kehamilan agar membantu proses terbentuknya rasa percaya diri yang maksimal bagi ibu guna menunjang keberhasilan proses menyusui.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/82 Wed, 15 Jan 2020 05:42:39 +0700 Analisis Crossectional Kejadian Stunting Pada Balita Usia 3-5 Tahun Berdasarkan Budaya Pemenuhan Nutrisi Masyarakat Madura https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/166 <p><strong>Introduksi </strong>: Stunting adalah masalah gizi kronis yang menghasilkan tinggi anak lebih rendah (pendek) daripada usia standar. Tujuan Penelitian : Menganalisis kejadian stunting pada balita usia 3-5 tahun berdasarkan budaya pemenuhan nutrisi kehamilan dan pola pemenuhan nutrisi 1000 hari pertama kehidupan pada anak. <strong>Metod</strong><strong>e</strong> : desain penelitian <em>analitik </em><em>observasional </em>pendekatan <em>cross sectional</em>. Variabel independen budaya pola pemenuhan nutrisi kehamilan dan pola pemenuhan nutrisi 1000 hari pertama kehidupan dan variabel dependen adalah kejadian stunting. Populasi penelitian keluarga yang memiliki balita usia&nbsp; 3-5 tahun. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis menggunakan spearman rho.&nbsp; <strong>Hasil</strong><strong> dan analisis</strong> : tidak ada pengaruh pola budaya pemenuhan kebutuhan nutrisi terhadap kejadian stunting.&nbsp; Ada pengaruh pola kebutuhan nutrisi 1000 hari pertama kehidupan.&nbsp; Bahwa ada pemenuhan nutrisi saat 1000 hari pertama kehidupan menurut budaya Madura sangat menentukan pertumbuhan balita untuk mencegah stunting. <strong>Kesimpulan dan pembahasan</strong> : Dengan adanya pengaruh pola pemenuhan nutrisi 1000 hari pertama kehidupan terhadap kejadian stunting pada balita usia 3-5 tahun, disarankan keluarga memantau dan meperhatikan pola pemenuhan nutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/166 Wed, 15 Jan 2020 05:50:00 +0700 Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta (Studi Kasus Di Wilayah Kerja Puskesmas Jenu Kabupaten Tuban Tahun 2018) https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/78 <p><strong>Abstrak - </strong>Kabupaten Tuban Jawa Timur menduduki peringkat ketiga penyakit kusta di Jawa Timur. Riwayat kontak, pekerjaan, tingkat pendidikan serta kondisi lingkungan fisik rumah yang diyakini berhubungan dengan kejadian kusta. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu, dan kondisi lingkungan fisik rumah dengan kejadian penyakit kusta di wilayah kerja Puskesmas Jenu Kabupaten Tuban tahun 2018.</p> <p>Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain <em>case control</em>. Besar sampel sebanyak 28 orang kasus dan 28 orang kontrol. Analisis data menggunakan <em>Chi Square.</em></p> <p>Hasil analisis bivariat adanya hubungan antara karakteristik individu dengan kejadian penyakit kusta yaitu riwayat kontak (<em>ρvalue</em>=0,005),&nbsp; jenis kelamin (<em>ρvalue </em>= 0,001), tingkat pendidikan (<em>ρvalue</em>=0,000), pekerjaan (<em>ρvalue</em>=0,007) suhu (<em>ρvalue </em>= 0,001), kelembaban&nbsp; (<em>ρvalue </em>= 0,003), pencahayaan&nbsp; (<em>ρvalue</em>=0,001), kepadatan hunian (<em>ρvalue </em>= 0,001), dan ventilasi (<em>ρvalue </em>= 0,001) . Sedangkan yang tidak berhubungan adalah umur (<em>ρ value </em>= 1,000).</p> <p>Kesimpulannya karakteristik individu dan lingkungan fisik rumah memiliki hubungan dengan kejadian penyakit kusta dan merupakan faktor risiko terhadap kejadian penyakit kusta dengan <em>Odds</em> <em>ratio</em> &gt; 1, sedangkan umur tidak ada hubungan dengan kejadian kusta. Disarankan untuk menjaga personal hygiene dan melakukan perbaikan kondisi lingkungan fisik rumah terutama untuk ventilasi rumah, dan pencahayaan, misalnya menambah luas ventilasi rumah sehingga cahaya matahari dapat masuk kedalam ruangan, dapat&nbsp; menurunkan tingkat kelembaban dan suhu panas di dalam ruangan, melancarkan sirkulasi udara dan dapat membunuh kuman penyakit.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/78 Wed, 15 Jan 2020 05:52:44 +0700 A Potensi Ekstrak Daun Tembakau (Nicotiana Tabacum L.) Sebagai Biolarvasida Nyamuk Culex sp https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/69 <p>One strategy to overcome filariasis cases is by turning off vectors, namely Culex sp. Larvae, and usually using synthetic larvacides. The long-term use of chemicals as larvacides can cause resistance to larvae and environmental pollution. Tobacco leaves (Nicotiana tabacum L) can cause death in larvae because they contain nicotine and essential oils, and are safe for animals and for the environment. This study aims to determine the potential of tobacco leaf extract (Nicotiana tabacum L) as biolarvasida.</p> <p>The research method is experimental, with the research design used is post test only control group design. Samples in the form of Culex sp instar III mosquito larvae. The study used 5 treatments and 5 repetitions with 20 larvae tested for each treatment. The concentration of tobacco leaves (Nicotiana tabacum L) is 0% (control); 0.003%; 0.006%; 0.012%; 0.025%. Data analysis was performed analytically using Probit test and different test (One Way Anova).</p> <p>The results showed that tobacco leaf extract (Nicotiana tabacum L.) had the potential to be biolarvasida and had a mortality rate of 0% concentration (control); 0.003%; 0.006%; 0.012% and 0.025% by 0%; 40%; 76%; 99.5% and 100%. The probit test shows the LC<sub>98</sub> concentration of 0.022%. Different test showed that there was a significant difference between the control group and tobacco leaf extract (Nicotiana tabacum L.) on the death of Culex sp mosquito larvae (α &lt;0.05).</p> <p>Suggestions that can be given is that tobacco leaves (Nicotiana tabacum L) can be used as biolarvasida and used as an alternative in addition to the use of chemical larvacides and further research is needed on the Lethal Time needed to kill Culex sp. Larvae.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Keywords: Biolarvasida, tobacco leaf extract (Nicotiana tabacum L.), Culex sp</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/69 Wed, 15 Jan 2020 06:13:58 +0700 Hubungan Keadaan Sanitasi Dasar Dan Perilaku Ibu Rumah Tangga Dengan Kejadian Diare Pada Balita https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/70 <p>&nbsp;</p> <p>Abstrak - Salah satu penyakit berbasis lingkungan yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat adalah penyakit diare. Penyakit diare di Kabupaten Sampang termasuk dalam 10 penyakit dengan jumlah penderita tertinggi disetiap bulan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara keadaan sanitasi dasar dan perilaku ibu rumah tangga dalam penanganan diare pada balita Jenis penelitian menggunakan diskriptif analitik dengan pendekatan <em>Case control</em> menggunakan teknik <em>Simple random sampling </em>sebanyak 69 rumah sampel kasus dan 69 rumah sampel kontrol. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan penyebaran kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi- square. Hasil uji statistik sanitasi dasar rumah dengan kejadian diare (0,042) &lt; α (0,05) Ho ditolak, maka ada hubungan antara sanitasi dasar rumah dengan kejadian diare pada balita. Perilaku ibu dengan kejadian diare <em>p value </em>(0,000) &lt; α (0,05) Ho di tolak, maka ada hubungan antara perilaku ibu rumah tangga dengan kejadian diare pada balita.&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/70 Wed, 15 Jan 2020 06:19:14 +0700 Evaluasi Evaluasi Evaluasi Secara Menejerial Pengelolaan Sampah Padat Di Pasar Wonokromo Kota Surabaya Tahun 2019 https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/72 <pre id="tw-target-text" class="tw-data-text tw-text-large tw-ta" dir="ltr" data-placeholder="Terjemahan"><span lang="en" tabindex="0">The market is one of many public places and performs a variety of activities, one of which is a place of trade between buyers and sellers. The purpose of this research is to study the application of solid waste management in Wonokromo Market in Surabaya City which is reviewed as a whole based on management (Planning, Organizing, Actuation, Control) and 5M resources (Human, Material, Money, Method, Machine). Research conducted includes descriptive research using cross sectional. Data collection techniques are done using observation and interviews. The object of research is the solid waste treatment system related to project management and the research subjects are managers who involve the solid waste management system in the Wonokromo City Surabaya market. The data that has been obtained is then analyzed using SWOT analysis (Strength, Opportunities, Weakness, and Threats). The results obtained from the review of waste handling in Wonokromo Market, Surabaya City on the installation of 83.23%, sorting drunk 93.75%, transportation drunk 84.61%, drunk temporary shelter 73.33%, and storing processing 71.42% with everyone's category is good. SWOT analysis is obtained by strategy, which is issued: (1) Waste management in the Wonokromo market has a clear plan; (2) Collaboration between PD Pasar Surya and third parties is needed in terms of waste management; (3) Increase the number of staff or human resources (HR) for waste management; (4) There is a need for additional facilities and infrastructure related to waste management such as the provision of waste bins that meet the requirements at each kiosk / gang / loser trader; (5) Increasing the participation of buyers and traders about the importance of disposing garbage in the place. It can be concluded that there must be an increase in the number of sources or Human Resources (HR) at the merging meeting, phase sorting, temporary shelter transportation, and waste treatment. Keywords: Solid Waste, Waste Management, SWOT Analysis.</span></pre> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/72 Wed, 15 Jan 2020 06:23:58 +0700 Analisis Analisis Faktor-faktor Sanitasi Kapal Terhadap Tanda─tanda Keberadaan Tikus https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/73 <p>Abstact--Ship sanitation is one of the efforts shown on environmental risk factors in shipbuilding to decide the chain of disease transmission to maintain and enhance health status. This research was conducted to see the relationship between ship sanitation and signs of existence of mice on passenger ships that lean in Kalianget Port in 2019</p> <p>This type of research is descriptive by using a cross sectional approach. The sample in the research was in the form of 4 passenger ships. Data collection through assessment with forms. Vessel sanitation assessment uses a pH meter, Luxmeter, and Hygrometer tool. The instrument used is a vessel sanitation inspection form and examination of signs of the presence of mice on board. The results of this study indicate that ship sanitation with signs of the presence of mice on board a passenger who has no connection</p> <p>Based on the obstacles faced during the collection of vessel sanitation data and signs of the presence of rats because of the weather during the rainy season so that many ships &nbsp;are &nbsp;not &nbsp;operating. &nbsp;Suggestions&nbsp; that &nbsp;can &nbsp;be &nbsp;given &nbsp;from &nbsp;this &nbsp;study&nbsp; include &nbsp;the existence of research on ship sanitation implementation on signs of the presence of rats on passenger ships that lean.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Keywords: Ship Sanitation, Signs of Rat Existence</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/73 Wed, 15 Jan 2020 06:26:50 +0700 Kondisi Fisik Rumah, Penyakit Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Penyakit TBC Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Simomulyo Tahun 2019 https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/76 <p>Kondisi fisik rumah di wilayah kerja Puskesmas Simomulyo berdempetan, sehingga mempengaruhi kualitas ruang pada rumah, yaitu sirkulasi udara dan pencahayaan yang didapat kurang dari 50 lux pada luas ventilasi yang berukuran kurang dari 10%. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi kejadian penyakit TBC Paru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian penyakit TBC Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Simomulyo. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan kasus kontrol (perbandingan 1 : 1). Sampel kasus 60 rumah dan sampel kontrol 60 rumah yang diambil secara acak dengan simple random sampling. Data dianalisis melalui uji <em>Chi-Square</em> pada tingkat kepercayaan 95% (<em>ά</em> = 0.05). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pencahayaan (p-value= 0,009), kelembapan (p-value= 0,001), suhu (p-value 0,007), Ventilasi (p-value= 0,004), Kepadatan Hunian (p-value = 0,019) ,Lantai (p-value = 0,039) Lubang Asap Dapur (p-value = 0,001), kondisi fisik rumah ( p-value = 0,030) dengan penyakit TBC Paru. Hal ini diperhatikan dengan kondisi fisik rumah yang tidak memenuhi syarat sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 829/Menkes/ /SK/VII/1999 tentang persyaratan kesehatan perumahan dan rumah tinggal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian penyakit TBC Paru. diharapkan bagi masyarakat untuk peduli terhadap kondisi lingkungan rumah seperti membersihkan sarang laba – laba, membersihkan debu yang&nbsp; ada di dalam dan sekitar rumah secara rutin, memasang genteng kaca, membuka jendela setiap pagi.berperan aktif dalam menemukan dan melapor bila terdapat pasien TBC Paru, menjaga kebersihan diri, menerapkan etika batuk, dan menggunakan masker apabila batuk dan pilek. Bagi Puskesmas untuk melakukan pemberian genteng kaca terhadap Penderita TBC Paru dan pemberian status ventilasi aktif di setiap rumah Penderita TBC Paru dan Non Penderita TBC Paru.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/76 Wed, 15 Jan 2020 06:28:18 +0700 Efektifitas Arang Aktif Ampas Kopi Dalam Menurunkan Kadar Kadmium (Cd) Pada Air Limbah Batik (Studi Limbah Cair Batik Di Perumahan Pakunden Kota Blitar 2019) https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/79 <p>Selama ini pemanfaatan ampas kopi digunakan sebagai pupuk organik, sehingga perlu inovasi untuk pemanfaatan ampas kopi. Kandungan karbon pada ampas kopi ini bisa dimanfatkan sebagai bahan arang aktif. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis efektivitas arang aktif ampas kopi dalam menurunkan kadar kadmium (Cd) pada limbah cair <em>home industry</em> batik.</p> <p>Jenis penelitian ini adalah Eksperimen Semudengan menggunakan <em>Pretest-Posttest with Control Group Design</em>. Kelompok perlakuan pada penelitian ini yaitu limbah cair batik yang mengandung kadmium (Cd) yang dikontakkan dengan arang aktif ampas kopi menggunakan teknik jar tes dalam waktu yang berbeda beda yaitu 60 menit, 90 menit dan 120 menit. Metode analisis menggunakan Uji Anova.Hasil penelitian dibandingkan dengan standart Permen LH No. 5 Tahun 2014.</p> <p>Rata-rata hasil kadar Cadmium (Cd)post-test(kontrol : 27,02 mg/l; waktu kontak 60 menit : 10,36 mg/l; waktu&nbsp; kontak 90 menit : 1,02 mg/l; waktu kontak 120 : 0,91 mg/l). Kadar Cadmium (Cd) seluruh kelompok post-testbelum memenuhi syarat kadar Cadmium (Cd) dalam air limbah dalam PERMEN LH No. 5 tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah.Tingkat efisiensi penurunan dari tertinggi ke rendah yaitu kelompok waktu kontak 120 menit (97,6%), waktu kontak 90 menit (97,3%) dan waktu kontak (73,1%).Terdapat perbedaan kadar Cadmium (Cd) pada limbah cair batik yang di olah menggunakan arang aktif ampas kopi dengan variasi waktu 60 menit, 90 menit, dan 120 menit.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Penelitian ini dapat digunakan masyarakat sebagai alternatif untuk pengolahan air limbah batik.&nbsp; Penelitian ini juga dapat dilanjutkan dengan menambahkan variasi waktu kontak dan jumlah dosis adsorbat.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/79 Wed, 15 Jan 2020 06:50:11 +0700 Efek Pemberian Edukasi Health Belief Model (Hbm) Pada Penderita Tuberkulosis Paru Terhadap Pengetahuan Dan Persepsi Kepatuhan Pengobatan (Studi Penelitian Di Puskesmas Simomulyo Surabaya Tahun 2019) https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/80 <p>Tuberkulosis paru adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri <em>Mycobacterium </em>tuberculosis yang mana penyakit ini dapat menyebar melalui dahak penderita dengan cara <em>droplet nuclei. </em>TB paru menjadi salah satu masalah kesehatan yang penting di dunia dan harus diperhatikan. Indonesia menjadai salah satu negara berkebang yang menempati posisi ke 3 dengan kasus terinfeksi tuberkulosis setelah Cina dan India. Jawa Timur merupakan provinsi kedelapan dengan penemuan kasus TB paru BTA+ dan Kota Surabaya yang memiliki jumlah pasien terbanyak. Dari 62 puskesmas Kota Surabaya, Puskesmas Simomulyo terdapat kasus kematian terbanyak yaitu 5 kasus. Salah satu upaya peningkatan angka kesembuhan adalah dengan cara mematuhi treatmen pengobatan dengan diberikan dukungan keluarga untuk memberikan dorongan secara psikologis.</p> <p>Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efek pemberian edukasi dengan menggunakan teori <em>Health Belief Model </em>(HBM) terhadap pengetahuan dan persepsi kepatuhan pengobatan TB paru. Penilitian ini menggunakan jenis penilitian <em>one group pre post test deisgn </em>penelitian dilakukan bulan Maret – April 2019. Sampel penilitian adalah 39 pasien TB BTA+ dari 65 jumlah populasi pasien penderita TB paru. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan kuisoner. Analisis data yang digunakan adalah analisi univariat dan bivariat dengan menggunakan uji <em>Paired T Test.</em></p> <p>Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan peningkatan rata-rata dari pengetahuan dan persepsi sebelum dan sesudah diberikan edukasi. Dengan data hasil dari <em>paired T test </em>menunjukkan angka p = .000 pada pengetahuan, persepsi kerentanan p =.000, persepsi keseriusan p = .000, persepsi manfaat dan hambatan p =</p> <p>.000 dan persepsi pendorong p = .000.</p> <p>Disimpulkan bahwa terdapat peningkatan perbedaan rata-rata dari pengetahuan dan persepsi sebelum dan sesudah diberikan edukasi. Untuk peneliti selanjutnya disarankan meenggunakan intervensi lainnya.</p> <p>&nbsp;</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/80 Wed, 15 Jan 2020 06:53:55 +0700 Penerapan Manajemen Program ODF di Puskesmas Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo Tahun 2019 https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/81 <p>Kesehatan Lingkungan merupakan upaya pencegahan penyakit atau gangguan kesehatan dari factor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek kimia, biologi, dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan fungsi manajemen kesehatan lingkungan yang dilaksanakan Puskesmas agar tercapai target kinerja dalam peningkatan program.</p> <p>Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Objek penelitian adalah manajemen pelaksanaan program kesehatan lingkungan terhadap desa yang belum ODF. Subyek penelitian ini adalah responden yang terdiri dari pimpinan Puskesmas, tenaga kesehatan lingkungan dan tenaga lain yang terlibat dalam pengelolaan kesehatan lingkungan. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan kuisioner dan wawancara.</p> <p>Hasil Puskesmas Sidoarjo sudah baik dalam melaksanakan program ODF meskipun ada beberapa yang tidak terpenuhi. Hasil tersebut mendapatkan nilai 85,4%, adapun kurang dari nilai tersebut seperti tidak terlaksananya rencana program tersebut dengan tepat waktu.</p> <p>Kesimpulannya, ada perbedaan antara program ODF di puskesmas dan pengetahuan masyarakat, kurangnya pengetahuan dan kepedulian di masyarakat tentang program ODF di puskesmas.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/81 Wed, 15 Jan 2020 07:43:28 +0700 Color, Bod5, and Cod Degradation Using Electrocoagulation Method on Batik Wastewater in Sidoarjo https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/84 <p><strong>COLOR, BOD<sub>5</sub>, AND COD REMOVAL USING ELECTROCOAGULATION METHOD ON BATIK WASTEWATER IN SIDOARJO</strong></p> <p>Muchammad Ma’ruf Ibrahim<sup>1</sup>. Narwati<sup>2</sup>. Khambali<sup>3</sup></p> <p>&nbsp;</p> <p>Ministry of Health Republic Indonesia</p> <p>Health Polytechnic of Surabaya</p> <p>D-IV Study Program Department of Environmental Health</p> <p>Email: <u><a href="mailto:much.ibraheem@gmail.com">much.ibraheem@gmail.com</a></u></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>ABSTRACT</strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Batik <em>Home industry</em> produced wastewater that had highly colored, high number of <em>Biochemical Oxygen Demand (BOD), and Chemical Oxygen Demand (COD)</em> either. Wastewater that produced from batik coloring were not be processed and directly streamed into Jetis River. The absence of simple wastewater treatment contributed to highly number of batik wastewater through the regulation. This research was meant to learnt about decrease of color, BOD, and COD in batik wastewater using electrocoagulation.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; This research type was true experiment with <em>Pretest-Posttest with Control Group Design.</em> This research used variances of currents and detention time with 5A and 10A currents and 45 minutes , 90 minutes detention time. This research used 5 replication. The data had to collected by laboratory research and interview to the owner of batik <em>Home Industry</em>. After the data had to be collected, the data was tested by <em>Two Way Anova </em>test and <em>Post Hoc Tukey’s </em>test.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; The results of this research showed difference mean of color, BOD<sub>5</sub>, and COD in all of&nbsp; treatment variances. <em>Post Hoc Tukey’s</em> test showed that 10A-90 Minutes were the best treatment to reduced color, BOD<sub>5</sub>, and COD with color removal 89,3%, BOD removal 89,2%, and COD removal 95,7%. Nevertheless, BOD after treatment still through out the regulation and need further research to made the BOD fulfilled the quality standard.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Further studied had to be done to know the effect of many factor that affect electrocoagulation method like temperature effect, effect of pH, voltage, electrode, detention time, and current. Also, need more study to integrated electrocoagulation method with other method to result the best batik wastewater treatment.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/84 Wed, 15 Jan 2020 07:46:57 +0700 Analisis Resiko Petugas Kebersihan Yang Menangani Limbah Medis Di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/85 <p>Hospital as a service facility for gathering places for sick people and healthy people, or can be a place of transmission of diseases and the possibility of environmental pollution and health problems.</p> <p>The purpose of this study was to analyze the risks for janitors at the stage of handling waste (sorting, storing, transporting and storing) medical waste at the Surabaya Hajj General Hospital.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; The method used in this study is descriptive in order to estimate the possibility of the emergence of a symptom based on other symptoms that have appeared and are known in advance.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Based on the results of the risk analysis study by the janitor who handled solid medical waste at the Surabaya Haji General Hospital, it was found that for low and moderate risks only routine monitoring was carried out by the person in charge. In the high risk category there is a process of storage activities with the risk of contamination of medical waste fluids. For very high risks there is a process of storage with the danger of the risk of viruses, bacteria in medical waste and vectors.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; It was concluded that the hazards in the process of managing solid medical waste sourced from work tools and processes include being punctured by needles, contact with infectious material, lifting heavy loads and doing repetitive work. Other sources of danger from the environment are uneven roads, slippery floors and stagnant water.</p> <p>It is recommended that the K3RS team work with related units and the PPI to conduct training and socialization regarding SPO on medical waste management, infection prevention and control, ergonomic work procedures, correct use of PPE.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/85 Wed, 15 Jan 2020 08:02:01 +0700 Pengelolaan Penyediaan Air Minum Wisata Religi Sunan Ampel Surabaya dan Maulana Malik Ibrahim Gresik Tahun 2019 https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/149 <p>Wisata religi Sunan Ampel Surabaya dan wisata religi Maulana Malik Ibrahim Gresik memiliki daya tarik minat pengunjung yakni air minum yang berasal dari sumber air sumur dan terletak didalam masjid dan area sekitar makam. Penyehatan air minum di tempat-tempat umum harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan&nbsp; kualitas air minum yang ditetapkan dalamPeraturanMenteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492/Menkes/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum.</p> <p>Sampel air minum dilakukan uji kualitas mikrobiologi, kimia dan fisik dengan teknik pengambilan sampel gabungan tempat (integrated sampel). Data yang diperoleh berupa hasil pemeriksaan laboratorium, pengukuran lapangan dan hasil lembar observasi jenis checklist dengan metode skoring dengan pendekatan skala Guttman. Hasil&nbsp; kualitas air minum kemudian dihubungkan dengan upaya manajemen pengelolaan penyediaan air minum pada wisata religi tersebut.</p> <p>Hasil pemeriksaaan mikrobiologis air minum yang tidak sesuai persyatan di makam sunan ampel Surabaya adalah hasil total bakteri koliform 53 CFU/ 100 ml dan hasil pemeriksaan fisik yang tidak sesuai persyaratan air minum adalah berasa. Sedangkan hasil pemeriksaan mikrobiologis yang tidak sesuai persyaratan air minum di makam maulana malik ibrahim&nbsp; didapatkan hasil total bakteri koliform 15 CFU/ 100 ml dan hasil pemeriksaan fisik air minum yang tidak memenuhi persyaratan adalah&nbsp; berasa dan suhu ±7oC. Hasil observasi dan wawancara didapatkan kategori cukup.</p> <p>Maka upaya perbaikan yang dapat dilakukan adalah pengolahan air dengan teknologi membrane Ultrafitasi untuk mengurangi total koliform dan rasa pada air minum. Upaya perbaikan suhu dengan merubah fasilitas penyediaan air minum menjadi sistem kran dengan gelas minum sekali pakai. Upaya ini perlu dukungan dalam bentuk pemberian alat, pengarahan terkait upaya menjaga kualitas air,&nbsp; monitoring dan evaluasi kegiatan oleh pihak eksternal terkait.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/149 Wed, 15 Jan 2020 08:03:38 +0700 Fitoremediasi Tanaman Kangkung Air (Ipomoea Aquatica) Dalam Menurunkan Kadar Timbal (Pb) Pada Air Sumur https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/77 <p>Air bersih digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, mencuci. Sumur gali<br>juga dipilih sebagai sumber air baku untuk pemenuhan sehari-hari oleh masyarakat. Logam<br>berat Pb yang ada di perairan dapat membahayakan bagi biota yang ada di dalam perairan<br>tersebut, tumbuh-tumbuhan dan manusia yang bergantung pada sumber air tersebut. Pada<br>manusia dapat menghambat pertumbuhan, mual, pusing, kerusakan ginjal.<br>Upaya mengurangi kadar timbal dapat menggunakan metode fitoremediasi dengan<br>memanfaatkan tanaman kangkung air (Ipomoea aquatica). Tanaman kangkung air mampu<br>menyerap kandungan logam berat yang ada di air. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui<br>kemampuan tanaman kangkung air menurunkan kadar timbal dalam air sumur.<br>Berdasarkan pemeriksaan laboratorium pada air sumur gali yang digunakan penelitian,<br>positif mengandung timbal (Pb) 2,24 ppm standart maksimal sebesar 0,05 ppm. Kandungan<br>timbal pada tanaman kangkung air sebelum digunakan untuk fitoremediasi yaitu sebesar 0,13<br>ppm. Hasil yang diperoleh dalam penelitian penurunan kadar timbal terbesar terjadi pada<br>perlakuan 1000 gr yaitu sebesar 2,08 ppm, sedangkan penurunan terkecil pada perlakuan<br>dengan berat 250 gr yaitu sebesar 1,02 ppm. Terdapat pengaruh setelah dilakukan perlakuan<br>fitoremediasi terhadap terjadinya penurunan kadar timbal (Pb) pada air sumur gali yang<br>mengandung Pb.<br>Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk penyerapan kadar timbal<br>(Pb) dengan menggunakan tanaman air lainnya dan variasi yang berbeda.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/77 Thu, 16 Jan 2020 00:18:55 +0700 Penelitian Kesurvivalan Dan Reaksi Mencit Mencit Putih (Mus Musculus) Setelah Diberi Air Tebu (Saccharum Officinarum) Dikavitasi Ultrasonik Minyak Palmae (Diradiasi Ultrasonik 12 Kawat Bola) (Kontrol Air Tebu Dibasikan 5 Hari) https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/91 <p>Air Tebu dikenal masyarakat dunia mempunyai rasa segar, murah, dan manis, tetapi<br>kenyataannya air Tebu banyak mikrobanya Escherichia coli dan Coliform<br>,<br>Acetobacter<br>7)<br>9)<br> yang memfermentasi air Tebu, sehingga<br>ada letupan gas, dan menjadi asam. Adapun teknik mengamankan nutrisi-nutrisi air<br>Tebu, mengkondisikan struktur kimia tidak rusak dan teknik untuk menghilangkan<br>mikroba dapat dilakukan menggunakan ultrasonik tranduser piezoelectric, metoda<br>kavitasi<br> dan Jamur (minyak Palmae)<br>6)<br>8)<br>, bahkan terbukti akan menambah nutrisi, pH air Tebu dapat meningkat<br>mencapai 8,5<br>10)<br>. Sedangkan penelitian lain dapat menggetarkan secara terus-menerus<br>minyak Palmae hanya diradiasi ultrasonik tranduser 12 Knobs<br>. Penelitian ini<br>mengembangkan tranduser cairan (minyak Palmae hasil radiasi ultrasonik 12 Knobs<br>selama 3 jam<br>6)<br>6)<br>) yang diapungkan di atas air Tebu dan nyatanya dapat reduksi E. coli<br>dan Coliform<br>4)<br> dalam air Tebu. Hasil air Tebu yang telah dikavitasi ultrasonik<br>tranduser cair (minyak Palmae terradiasi) dalam tabung dapat dipakai untuk<br>penelitian lanjutan sebagai asupan sonde (0,25 mL) kepada mencit. Minyak Palmae<br>akan terus bergetar sampai lebih 10 hari di atas air Tebu dan aman, tanpa<br>terkontaminasi mikroba. Menggabungkan dua pengultrasonikan: Minyak Palmae<br>telah diradiasi ultrasonik-1, dan dituang, diambangkan, digabungkan di atas air Tebu<br>(sebagai dua larutan yang tidak tercampur) sebagai tranduser cair, akan menjadikan<br>minuman air Tebu mengalami proses kavitasi ultrasonik-2, dan air Tebu ini aman<br>untuk diminumkan (sonde) kepada Mencit. <br>Kesimpulan Atlet (sebagai makhluk) minum air Tebu sebelum latihan Bulutangkis<br>lebih bugar dari pada yang tidak minum<br> adalah kurang tepat, dan paling tepat adalah<br>mencit (sebagai makhluk) yang disondekan air Tebu dikavitasi ultrasonik tranduser<br>cair lebih aktif dari pada mencit yang disondekan air Tebu biasa, sehingga lebih<br>mempengaruhi kesurvivalan dan keaktivan makhluk (mencit) ketika disondekan air<br>Tebu yang dikavitasi ultrasonik-1 tranduser cair (Minyak Palmae yang telah diradiasi<br>ultrasonik-2).</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/91 Thu, 16 Jan 2020 00:22:11 +0700 Pengembangan Media Urea Dengan Kacang Tanah (Arachis Hypogeae (L.) Merr) Terhadap Perbandingan Petumbuhan Bakteri Klebsiella Pneumoniae https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/106 <p>Klebsiella pneumoniae (K. pneumonia )menyebabkan 10% infeksi nosokomial dan 80-90 % Communityacquired pneumonia. Diagnosis K. pneumoniae ditentukan Mikroskopi dan kultur. Media Urea merupakan media biokimia<br>memastikan K. pneumonia. Media urea (pabrik) harganya mahal, mudah rusak bila tidak disimpan baik dan banyaknya Sumber<br>Daya Alam, sehingga perlu menemukan media alternatif dari bahan yang mudah didapat dan murah. Tujuan Penelitian ini<br>mengamati pertumbuhan Klebsiella pneumoniae pada media urea pabrik dan media modifikasi kacang tanah serta menganalisis<br>efek pertumbuhan K pneumoniae . Jenis penelitian ini Semi Eksperimental Laboratories membandingkan pertumbuhan K.<br>pneumoniae pada media alternatif modifikasi Kacang tanah konsentrasi 1gram, 2 gram, 3 gram dan 4 gram dengan media urea<br>pabrik, replikasi 6x kemudian dianalisis kualitatif. Penelitian dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Jurusan Analis Kesehatan<br>Surabaya pada bulan Mei 2019. Hasil analisis dilaporkan sebagai data kualitatif . Pertumbuhan K. pneumonia ditandai adanya<br>perubahan warna media urea kuning menjadi merah, semakin tinggi konsentrasi kacang tanah semakin merah warna media urea.<br>Hal ini disebabkan K.pneumonia menghidrolisis urea membentuk amonia. Media modifikasi kacang tanah konsentrasi 4 gram<br>memiliki warna semakin jelas disbanding 1,2,3 geam, sedangkan pada media urea pabrik menimbulkan warna yang jelas. Hal ini<br>disebabkan media pabrik sudah teruji secara klinis baik untuk pertumbuhan bakteri, sehingga proses metabolisme bakteri<br>berlangsung secara optimal. Media modifikasi kacang tanah memiliki nutrisi kompleks, sehingga pertumbuhan bakteri kurang<br>optimal dan lebih lama untuk menguraikan komponen tersebut diserap sel untuk bersintesis. Kesimpulan Media modifikasi<br>kacang tanah (Arachis hypogaea (L.) Merr) konsenrasi cukup dapat digunakan pengganti pepton pada media urea pabrik,<br>sehingga dapat digunakan sebagai media alternatif membiakkan K. pneumoniae</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/106 Thu, 16 Jan 2020 00:22:54 +0700 Pengembangan Aplikasi Mobile Maintenance Untuk Mendukung Pemeliharaan Terencana Pada Alat Radiologi https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/152 <p>Kegiatan pemeliharaan alat radiologi adalah sangat penting. Kegiatan pemeliharaan yang terencana dengan baik akan mencegah potensi bahaya yang ada pada peralatan&nbsp; tersebut, di samping itu juga dapat mengurangi biaya perbaikan dan meningkatkan utility. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi <em>mobile maintenance</em> (selanjutnya disebut <em>m-maintenance</em>) berbasis android yang dapat digunakan oleh teknisi dalam melakukan kegiatan pemeliharaan alat radiologi melalui telpon genggam yang dapat dibawa-bawa dengan mudah, dari lokasi mana saja dan dapat dilakukan kapan saja. Penelitian ini menggunakan perangkat mobile berbasis android versi 7 Nougat. Aplikasi dibangun menggunakan bahasa pemrograman JAVA dan basis data menggunakan Firebase Google.&nbsp; Data yang digunakan adalah data pemeliharaan alat radiologi mobile SIEMENS. &nbsp;Pada penelitian ini terdapat tiga kegiatan utama yaitu : merancang aplikasi <em>m-maintenance </em>berbasis android menggunakan metode FAST, mengembangkan aplikasi dengan bahasa pemrograman JAVA dan melakukan uji coba aplikasi<em> m-maintenance. </em>Aplikasi yang dihasilkan dapat memberikan berbagai informasi yang berguna untuk kegiatan pemeliharaan, diantaranya informasi pemelihraan alat, informasi kinerja teknisi dan informasi pemeliharaan alat per pelanggan. Dari hasil evaluasi yang dilakukan semua menu pada aplikasi telah sesuai dan dapat berfungsi dengan baik. &nbsp;</p> Copyright (c) 2015 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/152 Thu, 16 Jan 2020 00:24:49 +0700 Rancang Bangun Stetoscope Elektronik Berbasis Mikrokontroller Atmega328 https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/67 <p>Perkembangan teknologi peralatan medis yang semakin cepat di masyarakat membuat sistem perawatan kesehatan menjadi lebih baik dan profesional. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan menyebabkan pemeriksaan dini terhadap diri sendiri semakin populer. Telah banyak teknik yang dikembangkan untuk membuat diagnosis awal lebih cepat dan lebih akurat. Salah satu penyakit yang banyak terjadi di masyarakat adalah penyakit jantung. Penyakit jantung menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian. Lebih dari 30 % dari total penduduk dunia pada tahun 2008. Tujuan dari penelitian merancang deteksi sinyal jantung menggunakan mic kondenser sensor. Mendeteksi suara jantung dengan menggunakan stetoskop elektronik.. Dari data yang diperoleh,&nbsp; 5 jenis kelamin laki-laki dan 5 data jenis kelamin perempuan, rentan usia yang di ambil berkisar antara 20 hingga 25 tahun, sedangkan untuk berat badan responden antara 50 hingga 76 Kg. Adapun letak perekaman suara jantung yang digunakan berbeda-beda untuk setiap respondennya, pada responden laki-laki didapatkan nilai amplitudo S1 dan S2 maksimal pada posisi perekaman Right Ventricel (RM), sedangkan untuk responden perempuan nilai amplitudo S1 dan S2 maksimal pada posisi perekaman Aortic (AO) dan Pulmonary Artery (PM). Untuk responden laki-laki maupun perempuan Ada banyak faktor yang mempengaruhi amplitudo S1 dan S2 setiap pasien sedangkan untuk nilai S3 dan S4 tidak terlihat dengan jelas. Jika berat badan responden diatas berat badan idealnya maka amplitudo S1 dan S2 akan cenderung lebih kecil dan sebaliknya, jika berat badan responden kurang dari berat badan idealnya maka amplitudo S1 dan S2 akan cenderung lebih besar. Selain itu juga, seberapa kuat stetoskop ditekan ketika melakukan perekaman juga dapat mempengaruhi amplitudo S1 dan S2. Terdapat kendala pada proses pengambilan data dimana responden perempuan cenderung lebih sulit untuk menemukan titik rekaman suara jantung di bandingkan laki-laki dan hanya pada titl-titik sadapan tertentu yang dapat terlihat nilai S1 dan S2 dengan jelas. Hal tersebut dapat diakibatkan oleh frekuensi cut off yang lebar, berkisar antara 10 – 1000 Hz sehingga terdapat noise terutama suara paru-paru.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/67 Thu, 16 Jan 2020 00:31:24 +0700 Rancang Bangun Phantom Sebagai Pengganti Jaringan Tubuh Untuk Mendeteksi Pola Perubahan Suhu Terapi Infra Merah https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/108 <p><strong>Termoterapi merupakan perawatan terapeutik berdasarkan transfer energi panas ke dalam tubuh. Tujuan utama pada bidang klinis terapi ini adalah untuk mencapai hasil pengobatan pada pasien tanpa merusak jaringan tubuh. Pemberian dosis panas terapi infra merah dikaitkan dengan parameter jarak dan waktu penyinaran, untuk menghasilkan dosis panas yang optimal terhadap permukaan kulit belum banyak diungkap secara detail. Sehingga disini pembuatan phantom untuk melakukan penelitian tentang dosis panas pada permukaan kulit tanpa harus melibatkan mahluk hidup secara langsung penting untuk dilakukan.Penelitian ini dapat memberikan gambaran akan paparan panas yang diterima oleh phantom, yang nantinya dapat digunakan sebagai pertimbangan penentuan dosis terkait keselamatan klinis apabila diaplikasikan pada tubuh pasien. Pada penelitian ini menggunakan 2 sensor lm 35 dan Arduino sebagai mikrokontrollernya. Menggunakan delphi sebagai monitoring penyebaran suhu pad 2 sensor ini. Pada delphi juga tersedia fitur untuk save data sehingga mempermudah melakukan pengolahan data hasil monitoring kedua sensor suhu tersebut. Setelah melakukan penelitian diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa jarak sangat berpengaruh terhadap peningkatan suhu pada phantom dimana semakin jauh jarak penyinaran maka peningkatan suhu pada phantom semakin kecil. </strong></p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/108 Thu, 16 Jan 2020 00:33:27 +0700 Analisis Sensitifitas Pengukuran Tekanan Darah Berdasarkan Jenis Bahan Manset https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/154 <p>Tensimeter otomatis tidak invasive atau yang lebih dikenal dengan tensimeter digital adalah tensimeter yang menggunakan transduser tekanan elektro mekanik atau komponen yang mengubah sinyal tekanan menjadi sinyal elektronik lainnya untuk pengukuran tidak invasive tekanan pembuluh darah arteri dengan menggunakan manset yang mengembung. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis pengaruh sensitifitas manset berdasarkan bahan manset yang mengandung bahan latex dan free latex&nbsp; terhadap kebenaran pengukuran tekanan darah. Kerangka konsep penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengukuran tekanan darah terhadap 2 tipe tensimeter yaitu tensimeter air raksa sebagai alat ukur standart dan tensimeter digital. Penelitian ini menggunakan data primer yang diambil pada usia dewasa muda yaitu dimulai sekitar usia 18-22 tahun dengan indeks massa tubuh kurang, normal dan obesitas (overweight), sehat fisik dan mental dan tidak mengonsumsi obat-obatan, merokok serta alkohol. Sebelum dilakukan pengukuran, alat tensimeter dilakukan uji pengecekan dan kalibrasi. Pengukuran tekanan darah dilakukan pada masing-masing tensimeter sebanyak 3 kali pengukuran dan dilakukan pada hari yang sama dengan total pengukuran tekanan darah pada subjek adalah 6 kali. Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan posisi duduk dengan diberi jeda untuk istirahat selama 2-5 menit setiap kali pengukuran. Dari hasil penelitian ini diperoleh adanya perbedaan nilai ketidakpastian pengukuran karena pengaruh bahan manset terhadap kebenaran pengukuran tekanan darah. Setelah melakukan proses Analisis dan study literatur, percobaan, pengujian dan pendataan, dapat disimpulkan bahwa&nbsp; untuk pengukuran systole, memiliki nilai UA terkecil yaitu sebesar 0,37. Untuk pengukuran nilai diastole memiliki nilai UA terkecil yaitu sebesar 0,37.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/154 Thu, 16 Jan 2020 00:35:01 +0700 Analisis Kemampuan LED SMD Sebagai Pengganti Sumber Cahaya dan Filter Pada Spektrofotometer https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/144 <p><em>Abstrak</em>— Spektrofotometer digunakan untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel dengan panjang gelombang tertentu. Komponen penting dari Spektrofotometer adalah lampu sebagai sourcenya, monokromator/filter, kuvet dan detektor. Seiring dengan semakin majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, terdapat beberapa jenis LED SMD yang sudah mempunyai nilai Panjang Gelombang sesuai yang diinginkan. Pada penelitian ini digunakan 5 macam LED SMD yaitu 730nm warna magenta, 620nm warna merah, 595nm warna kuning, 460nm warna biru, 385nm warna biru muda sebagai pengganti sumber cahaya dan filter dengan panjang gelombang yang bervariasi, sehingga tidak menggunakan monokromator lagi sebagai filter dikarenakan pada LED SMD sendiri telah memiliki panjang gelombang yang pasti pada spesifikasi LED tersebut. Selanjutnya hasil pengukuran absorbansi dari LED SMD ini akan dibandingkan dengan hasil pengukuran menggunakan Lampu Halogen. hasil penelitian adalah dari ke 5 cairan standart kimia yang digunakan, sesuai dengan warna komplemen yang diserap. Warna merah, panjang gelombang 620nm komplemen terhadap warna biru dengan hasil 1,05 mV. LED SMD warna biru, panjang gelombang 460 nm dan 385 nm komplemen terhadap warna Kuning dengan tegangan 1,36 mV. Pada pengukuran dengan menggunakan Spektrofotometer dengan sumber cahaya adalah lampu halogen didapatkan hasil pengukuran absorbansi panjang gelombang 730 nm adalah 1,380. Pada panjang gelombang 620 nm, hasil absorbansi terbesar adalah pada warna biru dengan nilai 0,278. Pada panjang Gelombang 595 nm hasil absorbansi terbesar adalah pada warna biru dengan nilai absorbansi adalah 0,168. Pada panjang gelombang 460 nm, hasil absorbansi terbesar pada warna Kuning dengan nilai absorbansinya adalah 1,688.</p> <p>Kata Kunci—Spektrofotometer; LED SMD; Nilai Absorban</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/144 Thu, 16 Jan 2020 00:39:37 +0700 Pemanfaatan Googleform, Google Spreadsheet dan Google Data Studio (GOENDALA) Dalam Pengelolaan Pemeliharaan Alat Elektromedik di Instalasi Pemeliharaan Sarana RSUD dr. ISKAK Tulungagung https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/156 <p>Pemeliharaan adalah kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga sarana atau memperbaikinya sampai pada kondisi yang bisa diterima. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan system pemeliharaan alat elektromedis dalam hal ini pengelolaan perbaikan alat elektromedis dengan memanfaatkan media yang ada. Fasilitas yang dimaksud adalah fasilitas yang disediakan secara gratis pada Google drive, untuk menghilangkan batasan ruang dan waktu yang selama ini menjadi kendala dalam perbaikan alat elektomedik. Rancang bangun sistem &nbsp;ini dengan memanfaatkan Google form sebagai form pengumpul data, googlespreadsheet sebagai database yang akan diformulasikan dan dihasilkan model pelaporan secara realtime dan lembar kerja yang akan diterbitkan secara paperless (e-form). Proses keseluruhan ini akan divisualisasikan pada Google data studio berupa Dashboard Pemeliharaan. Dashboard ini bisa di akses oleh Manajemen, User dan Stake Holder lain dengan otorisasi tertentu yang dapat digunakan dalam mengambil keputusan terkait permasalah pada Alat Elektromedis. E-form berupa lembar kerja juga dapat dihasilkan pada system ini akan ditanda tangani secara digital melalui handphone teknisi yang ada, menggunakan aplikasi Adobe Acrobat Reader yang &nbsp;dapat diperoleh di Play Store secara gratis. Setelah membandingkan data capaian perbaikan harian dari data sensus permintaan perbaikan alat elektromedik yang dievaluasi selama periode pre intervensi bulan Februari, Maret dan intervensi pada bulan April dan Mei menggunakan uji statistic t-tes related samples didapatkan nilai signifikansi sebesar&nbsp; 0.00&nbsp; yang berarti terdapat perbedaan capaian sebelum dan sesudah penggunaan GOENDALA. Aplikasi ini dibuat dengan dengan biaya minimal, waktu yang singkat dan dapat direplikasi oleh semua kalangan tanpa memerlukan kompetensi khusus dimana pada tempat kerjanya belum terjangkau dengan SIMRS.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/156 Thu, 16 Jan 2020 00:44:47 +0700 Penerapan Daily Maintenance Dalam Menekan Angka Permintaan Perbaikan Alat Elektromedis di RSUD dr. ISKAK Tulungagung https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/155 <p>Daily Maintenance adalah pemeliharaan rutin harian yang harus dilaksanakan oleh user terhadap alat elektromedik yang ada diruang pelayanan. Adapun lingkup kegiatan yang dilakukan adalah pembersihan (cleaning), pemantauan fisik (physical Inspection), Pengecekan Acessoris, Penggantian bahan habis pakai dan melakukan selftest pada alat elektromedik. Waktu terbaik dilakukannya daily maintenance adalah setiap pagi hari sebelum alat elektromedik digunakan untuk pelayanan kepada pasien dengan tujuan untuk memastikan alat elektromedik dalam kondisi baik dan aman untuk pelayanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara capaian daily maintenance yang dilakukan oleh petugas dengan jumlah permintaan perbaikan harian alat elektromedik di RSUD dr. Iskak Tulungagung. Kegiatan Daily Maintenance ini dilakukan oleh petugas IPS dengan pendidikan diluar&nbsp; Elektromedis yang dilatih Secara khusus oleh tenaga elektromedis yang kompeten, sehingga tenaga tersebut mempunyai kapabilitas untuk melaksanakan Daily Maintenance. Dasar dilaksanakannya Daily Maintenance adalah pada peralatan elektromedik di RSUD dr. Iskak Tulungagung jarang sekali dilakukan Daily Maintenance oleh user sehingga hal ini menjadi faktor penyebab utama dari tingginya angka permintaan perbaikan alat elektromedik. Setelah dilakukan evaluasi terhadap kegiatan ini pada bulan Juli sampai dengan September, dengan menggunakan uji korelasi pearson didapatkan hasil bahwa Daily Maintenance cukup signifikan mempengaruhi tingginya tingkat permintaan perbaikan alat Elektromedik dengan nilai signifikansi sebesar 0.00 dan nilai korelasi (r) sebesar 0.453. Kegiatan daily maintenance merupakan suatu budaya positif, sederhana namun memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap siklus hidup alat elektromedik. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh tenaga diluar elektromedik dengan memanfaatkan tenaga yang ada yang dilatih secara khusus oleh tenaga elektromedik, agar alat elektromedik yang ada diruangan selalu dalam keadaan terpantau dan siap pakai..</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/155 Thu, 16 Jan 2020 00:52:28 +0700 Rancang Bangun Luxmeter Dilengkapi Sensor Jarak Berbasis Arduino https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/126 <p><strong>Abstrak</strong>—<strong>P</strong><strong>encahayaan tempat operasi/bedah tergantung dari kualitas pencahayaan dari sumber sinar lampu operasi/bedah.</strong><strong> Pengukuran intensitas cahaya pada meja operasi sangat diperlukan karena dengan membangkitkan cahaya intensif yang disinarkan ke luka pemotongan tanpa permukaan pemotongan menjadi silau sehingga kondisi patologis bisa dikenal dan harus memberikan kontras terhadap kedalaman dan hubungan struktur anatomis.</strong><strong><em>&nbsp; </em></strong><strong>Untuk mengukur intensitas cahaya dari lampu operasi diperlukan alat luxmeter. Oleh karena itu, penulis membuat alat untuk m</strong><strong>engukur intensitas lampu operasi yang disertai dengan pengukuran jarak.</strong> <strong>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan pengukuran intensitas penyinaran lampu operasi disertai pengukuran jarak yang efektif dan efisien. </strong><strong>Dilengkapi dengan sensor jarak sebagai alat pendukung pengukuran jarak dari sensor cahaya terhadap sumber cahaya lampu operasi adalah 1 meter. Pada alat ini menggunakan sensor cahaya MAX44009 tipe </strong><strong>GY-49 </strong><strong>untuk mengukur intensitas cahaya maksimum pada lampu operasi dan sensor ultrasonic HC-SR04 untuk mengukur jarak 1 meter antara sumber cahaya dan bidang cahaya pada lampu operasi. </strong><strong>Sensor ultrasonic akan bekerja dengan memancarkan gelombang ultrasonic melalui pin trigger dan hasil pantulan obyek diterima oleh pin echo, sehingga jarak antara sensor dengan obyek terdeteksi. Sensor cahaya </strong><strong>MAX44009 </strong><strong>terdiri dari photodiode, ADC, DSP,dan I2C</strong><strong>. Data output dari sensor diolah menggunakan Arduino Nano dan kemudian hasilnya ditampilkan dalam LCD karakter 16x2. Berdasarkan dari hasil pengujian modul terhadap 6 buah lampu operasi dengan pembanding luxmeter dan roll meter standard, pada pengukuran jarak 100 cm didapatkan hasil error modul terendah sebesar 0,17% dan error modul tertinggi sebesar 0,67%. Pada pengukuran intensitas cahaya maksimum didapatkan hasil error modul terendah sebesar 2,04% dan error modul tertinggi sebesar 5,66%. Untuk perhitungan ketidakpastian (U95) pada pengukuran jarak 100 cm didapatkan hasil KTP lampu terendah sebesar ± 0,42cm dan KTP lampu tertinggi sebesar ± 0,84cm.</strong> <strong>Pada pengukuran intensitas cahaya maksimum didapatkan hasil KTP lampu terendah sebesar ± 1401lux dan KTP lampu tertinggi sebesar ± 5605lux. </strong><strong>Desain Luxmeter yang </strong><strong>efektif dan efisien</strong><strong> ini akan membantu elektromedis dalam melakukan pengujian lampu operasi di Rumah Sakit.</strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong><strong>Kata Kunci </strong>—<strong> Luxmeter; Intensitas cahaya; Sensor Max44009; Sensor Jarak HC-SR04</strong></p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/126 Thu, 16 Jan 2020 00:00:00 +0700 Rancang Bangun Alat pH Meter Dilengkapi Dengan Kalibrasi Otomatis https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/129 <p><em>Abstract </em>- pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaaman atau basa yang dimiliki oleh suatu zat, larutan atau benda. pH normal memiliki nilai 7 sementara bila nilai pH &gt; 7 menunjukkan zat tersebut memiliki sifat basa sedangkan nilai pH&lt; 7 menunjukkan keasaman. pH 0 menunjukkan derajat keasaman yang tinggi, dan pH 14 menunjukkan derajat kebasaan tertinggi. Komponen utama dari alat ini terdiri dari elektroda pH SEN0161, DS18B20, LCD karakter. Modul ini dilengkapi dengan kalibrasi internal yang digunakan untuk mengatur modul agar membaca nilai pH dengan benar, menggunakan buffer pH untuk mengecek nilai pH dengan benar, modul ini dilengkapi dengan penyimpanan internal dan menggunakan baterai agar efesien. Berdasarkan pengukuran pH pada modul didapat nilai kesalahan dalam pengukuran buffer 4 sebesar 2.52%, buffer 7 sebesar 0.39%, dan buffer 10 sebesar 4.72%. Nilai kesalahan tertinggi pada sampel sebesar 3.26% dan kesalahan terendah pada sampel sebesar 0.5%.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/129 Thu, 16 Jan 2020 01:05:35 +0700 Rancang Bangun Tds Meter Sebagai Alat Analisa Kadar Logam Pada Air Cucian Probe Chemistry Analyzer https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/140 <p>Abstrak— Chemistry Analyzer merupakan salah satu alat laboratorium canggih yang dilengkapi dengan sistem sequensial multiple analysis chemistry yang canggih. Apabila pengukuran yang dihasilkan oleh mesin ini salah tentu akan berakibat buruk bagi pasien atau pun dari Pihak Rumah Sakit yang tentunya kejadian itu tidak diharapkan. Untuk meminimalkan adhesi dan / atau sisa, probe sampel umumnya dibersihkan dengan mencuci sebelum operasi selanjutnya. Kualitas air untuk pencucian probe harus diperhatikan oleh operator karena akan mengakibatkan dampak terjadinya kesalahan hasil pengukuran. Terdapat beberapa parameter kualitas air, diantaranya adalah Konduktivitas Total Disolved Solid (TDS), Total Suspended Solid (TSS) dan kadar besi dalam air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem TDS METER yang sesuai dengan standart TDS pada air. Rancang bangun utama terdiri dari Arduino nano, Sensor B218128 dan probe sensor. Hal ini dilakukan untuk membuat hasil rancang bangun adalah sesuai dengan standar alat kalibrator. Setelah melakukan perbandingan dengan alat standart mendapatkan nilai error dengan titik 50 ppm : 0,58%, titik 100 ppm : 3,15%, titik 150 ppm : 4,37%, titik 200 ppm : 0,84%, titik 250 ppm : 1,53%, titik 300 ppm : 0,20%, titik 350 ppm : 0,37%, titik 400 ppm : 0,20%, titik 450 ppm : 0,28%, dan titik 500 ppm : 0,21. &nbsp;Desain TDS meter dapat membantu pihak Analis pada Laboratorium untuk menjaga keakuratan hasil pada alat Chemistry Analyzer.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/140 Thu, 16 Jan 2020 01:07:31 +0700 Perancangan Media Kalibrasi Termometer Suhu Badan Dengan Sensor Ds18b20 Berbasis Arduino https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/128 <p>Abstrak— Suhu tubuh salah satu tanda vital yang dapat diartikan sebagai indikasi adanya kegiatan organ-organ di dalam tubuh. pengecekan suhu tubuh menggunakan termometer merupakan salah satu tindakan yang bisa dilakukan untuk menangani hipertermia, apabila tidak ditangani dengan baik maka hipertermia bisa berkembang menjadi kondisi yang membahayakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan perancangan media kalibrasi termometer suhu badan yang berfungsi untuk pengecekan termometer secara rutin sebelum digunakan atau setelah digunakan pada selang periode tertentu. Perancangan media kalibrasi termometer terdiri dari rangkaian kontrol suhu DS18B20 berbasis arduino atmega 328, rangkaian modul driver heater SSR DA-40 yang terhubung dengan arduino yang menghasilkan output pwm, rangkaian modul relay 2 channel terhubung ke sistem arduino yang berfungsi sebagai kontrol kipas, serta menggunakan media pemanas berupa heater kering yang dililitkan pada sebuah bahan penghantar batang aluminium. Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan temperature calibrator. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil perancangan memenuhi ambang batas toleransi sesuai standard. Setelah dilakukan evaluasi, didapatkan nilai error terbesar pada set point suhu 35<sup>o</sup>C sebesar -0,38<sup> o</sup>C dengan error % sebesar 1,3%, Sedangkan nilai error terkecil pada set suhu 38<sup>o</sup>C sebesar 0,06<sup>o</sup>C dengan error % sebesar 0,1%. Desain media kalibrasi termometer ini sangat mudah dioperasikan oleh siapapun sehingga memungkinkan setiap fasilitas layanan kesehatan untuk memilikinya sebagai media kalibrasi internal ataupun pengecekan antara termometer suhu badan digital.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/128 Thu, 16 Jan 2020 01:10:27 +0700 Rancang Bangun Simulasi Emergency Code Blue dan Code Red di Rumah Sakit https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/121 <p><strong>Code emergency di rumah sakit dibuat untuk menyampaikan informasi penting kepada personil rumah sakit bahwa ada kejadian kegawatdaruratan yang harus direspon dengan cepat, terkoordinasi dan terencana dengan baik. Beberapa rumah sakit menggunakan code emergency dengan warna dan kata atau kode yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem penyampaian kejadian emergency code blue dan code red di tiga titik atau lokasi rumah sakit. Rancang bangun utama alat terdiri dari mikrokontroller ESP32 build in wi-fi, DF Player mini, display led dot matrix, rangkaian speaker dan tombol emergency. Tiga &nbsp;microcontroller ESP32 sebagai client untuk tiga titik/lokasi rumah sakit dan satu lagi ESP32 sebagai rangkaian server dengan menggunakan wi-fi untuk mengendalikan semua perlakuan tombol untuk menghasilkan informasi pada speaker dan display. Rangkaian DF player mini untuk merekam informasi kejadian emergency, display led dot matrix untuk menampilkan tulisan berupa informasi emergency dan speker untuk membunyikan rekaman suara sesuai tombol emergency yang diaktifkan. Hasil yang didapat adalah alat mampu memberikan informasi emergency code blue dan code red melalui suara speaker dan ditampilkan juga pada tiga display dot matrix sesuai titik lokasi yang membutuhkan bantuan kegawatdaruratan. Pada penelitian ini dilakukan uji coba jarak maksimal perancangan jarak antara server dengan ketiga client maksimal sejauh 10 meter dengan respon output alat tanpa hambatan 6,4 detik dan dengan hambatan 7,7 detik. </strong></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>Kata kunci : Code Emergency di Rumah Sakit, microcontroller ESP32, DF Player Mini, Display Led Dot Matrix</em></strong></p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/121 Thu, 16 Jan 2020 02:54:37 +0700 Analisis Uji Image Uniformity Perangkat Computed Radiography (CR) Dengan Pengolahan Citra Digital https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/142 <p>Abstrak—<em>Computed Radiography</em> (CR) merupakan sistem radiografi yang mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital dengan pengolahan citra untuk menangani ketidaktetapan kualitas citra. Citra adalah representasi optis dari sebuah obyek yang disinari oleh sumber radiasi. Keluaran citra yang buruk dapat mengakibatkan informasi yang hilang atau tidak tampak dan memberikan dosis radiasi tambahan bagi pihak yang terkait di dalam pemeriksaan. Kualitas citra dapat dijaga dengan melakukan kontrol kualitas <em>(QC)</em>, dan salah satu aspek kontrol kualitas <em>(QC)</em> adalah uji <em>image uniformity</em> pada citra <em>computed radiography</em> (CR). <em>Image uniformity</em> merupakan tingkat keseragaman yang diperoleh pada citra <em>computed radiography</em> (CR). <em>Image uniformity</em> menentukan kualitas citra pada pemeriksaan radiologi untuk memperoleh informasi diagnostik yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai penyimpangan dari duah <em>image plate</em> yang diuji dan mengetahui laik atau tidak <em>image plate</em> yang digunakan sebagai diagnosa. Pada penelitian ini menggunakan dua buah <em>image plate</em> ukuran 35 x 43 dengan nomor ID 9104509211 dan 9104509214. Dua buah <em>image plate </em>dieksposi dengan variasi tegangan tabung 50, 53, 60, 70 kV serta kuat arus dan waktu 10, 22, 28, 40 mAs. Data dari citra yang diuji diambil berupa format file <em>DICOM</em> yang kemudian diolah dan dianalisa dengan perangkat lunak Matlab. Setelah dianalisa, nilai penyimpangan yang diperoleh pada <em>image plate</em> ID 9104509211 berkisar antara 0,02% - 1,88% dan <em>image plate</em> ID 9104509214 berkisar antara 0,01% - 1,81% pada minggu ke 7. Hasil analisa menunjukkan <em>image plate</em> yang digunakan laik pakai karena masih dalam batas toleransi sebesar 10% yang ditetapkan AAPM.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/142 Thu, 16 Jan 2020 02:58:48 +0700 Rancang Bangun Alat Kalibrator Gas Flowmeter https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/116 <p>Abstrak— Oksigen merupakan komponen utama bagi kehidupan manusia. Penggunaan gas oksigen di rumah sakit merupakan bagian yang menjadi penunjang dan akan sangat menentukan dalam proses pemulihan kondisi kesehatan pasien. Dokter dalam memberikan jumlah oksigen pada pasien (liter/menit) disesuaikan dengan hasil pengukuran saturasi oksigen pada pasien dan kondisi pasien [<sup>1</sup>]. Karena itu keakuratan sistem pengiriman aliran oksigen penting[<sup>4</sup>]. Tujuan dari penelitian ini, alat kalibrasi gas flowmeter bisa dimanfaatkan pada instansi rumah sakit sebagai penunjang pemeliharaan gas flowmeter. Alat ini menggunakan sensor aliran gas MCS100A120, kemudian ditampilkan pada LCD karakter 16 x 2. Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimental dengan jenis penelitian yaitu <em>After Only Design</em><em>.</em> Berdasarkan pengukuran pada flowmeter di rumah sakit maka di peroleh tingkat rata-rata kesalahan (<em>error</em> (%)) adalah -8,326%.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/116 Thu, 16 Jan 2020 03:04:29 +0700 Rancang Bangun Pengukur Konsentrasi Oksigen Pada Alat Bubble CPAP https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/109 <p><strong>Abstrak—</strong><strong><em> Respiratory distress </em></strong><strong>pada neonatus, adalah salah satu problem terbesar yang ditemui sehari-hari yang tampak seperti nafas cepat pada bayi baru lahir.&nbsp; Bubble Continuos Positive Airway Pressure (</strong><strong>Bubble </strong><strong>CPAP) adalah merupakan suatu alat untuk mempertahankan tekanan positif pada saluran napas neonatus selama pernafasan spontan. Akan tetapi alat ini sangat minim system monitoringnya sehingga menyebabkan insting perawat menjadi satu-satunya sumber kepastian nilai kadar pemberian oksigen menggunakan Bubble CPAP. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat alat pemantau kadar oksigen yang akan diberikan pada bayi sehingga tidak terjadi kesalahan pemberian dosis. Perancangan alat ini terdiri dari Arduino nano, oksigen sensor ultrasonic gasboard 7500c dan lcd 2x16. Sinyal keluaran dari sensor yang masih berupa tegangan analog akan dibaca oleh port </strong><strong><em>analog to digital converter </em></strong><strong>(ADC) </strong><strong>&nbsp;Arduino nano, kemudian akan ditampilkan pada lcd berupa konversi kensentrasi oksigen. Berdasarkan hasil pengujian dari </strong><strong>membandingkan antara hasil kalibrasi dari LPFK dengan hasil ukur modul diperoleh error terbesar pada titik pengukuran 40% dengan nilai error 0.51%, sedangkan error terkecil diperoleh pada titi kengukuran 21%, 30%, 70% dan 90% yaitu sebesar 0%. Dengan diberikan alat pemantau kadar oksigen ini perawat lebih mudah mengontrol pemberian O2 pada bayi.</strong></p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/109 Thu, 16 Jan 2020 03:14:26 +0700 Analisis Pengaruh Penggunaan Jenis dan Tipe Spuit Terhadap Ketepatan dan Keakurasian Hasil Kalibrasi Pada Syringe Pump. https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/143 <p><strong><em>Abstrak -</em></strong> Spuit digunakan sebagai wadah cairan obat yang akan dimasukkan ke dalam tubuh pasien. Untuk mengalirkan cairan digunakan sistem pompa yang menggunakan dorongan (bantuan motor <em>Syringe Pump</em>), sehingga cairan dalam spuit akan ditekan ke dalam saluran pembuluh darah pasien sesuai pengaturan kecepatan. Luas Panampang dari tiap spuit mempengaruhi keakurasian hasil keluaran flow, dikarenakan bentuk dari tiap jenis spuit berbeda-beda baik dari segi tinggi dan diameternya. Akurasi menunjukkan kedekatan nilai hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya. Untuk menentukan tingkat akurasi perlu diketahui nilai sebenarnya dari parameter yang diukur dan kemudian dapat diketahui seberapa besar tingkat akurasinya. Tujuan umum dari penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh penggunaan jenis dan tipe spuit terhadap ketepatan dan keakurasian hasil kalibrasi pada syringe pump. <a name="_Toc4763755"></a>Menggunakan 3 buah spesifikasi <em>syringe</em><em> pump</em> .<a name="_Toc4763756"></a> Menggunakan 4 buah jenis spuit yang berbeda ukuran panjang/tinggi dan diameternya. <a name="_Toc4763757"></a>Ukuran spuit yang digunakan 50 ml.<a name="_Toc4763758"></a> Mengukur panjang dan diameter dari tiap Spuit. <a name="_Toc4763759"></a>Menggunakan 1 alat kalibrator yaitu infusion device analyzer. <a name="_Toc4763760"></a>Setting flow rate 10, 20, 30, ml/jam dari 5 kali pengambilan data. Setelah di evaluasi Luas Penampang dari tiap jenis spuit mempengaruhi keluaran hasil flow dan spuit yang kompatibel ketika digunakan pada <em>syringe pump</em> yang sesuai mendapatkan memiliki keakurasian tidak melebihi dari toleransi yaitu 10%, sedangkan hasil <em>syringe pump</em> jika menggunakan spuit yang tidak kompatibel namun memiliki bentuk mirip dengan spuit yang kompatibel yang jika dilihat mata memiliki nilai keakurakurasian ±20% dari nilai toleransi. Hasil penelitian dapat meningkatkan wawasan tentang keakurasian suatu spuit pada <em>syringe pump</em> tertentu, yang kemudian akan di rekomendasikan ke user.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/143 Thu, 16 Jan 2020 03:16:03 +0700 Rancang Bangun Alat Ukur Beban Traksi Dilengkapi Timer Berbasis Arduino https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/136 <p><strong>Abstrak-</strong> <strong>Penggunaan traksi yang menggunakan tarikan bisa membuat penyakit yang bisa merobek otot apabila digunakan melebihi beban yang disebut Ulkus dekubitus. Sehingga sangat penting pemantauan kekuatan gaya tarikan pada alat traksi secara berkala. Tujuan dari pembuatan alat ini adalah untuk membandingkan hasil yang tertera pada display traksi dengan modul dan dilakukan perbandingan nilai Rata-rata, Koreksi dan U<sub>95</sub> pada Sertifikat kalibrasi PT. Mandiri Transforma Global No. 54. Med. 2107. 18. Komponen Utama dari Modul ini adalah Arduino Uno, Modul HX711, Loadcell sensor PSD S1 Type S dan LCD TFT 3.2 Inch nextion HMI. Arduino Uno digunakan sebagai Mikrokontroler Modul, HX711 digunakan sebagai pengubah data Analog ke digital, Loadcell sensor PSD S1 Type S digunakan sebagai deteksi gaya tarikan yang diberikan oleh Traction unit, dan LCD TFT 3.2 Inch digunakan untuk menampikan nilai Kg, Newton, Grafik, dan Waktu. Pengukuran dilakukan menggunakan Traction Unit pada ruangan Rehabilitasi Medik di Rumah Sakit. Setelah dilakukan Pengukuran maka didapatkan nilai error minimal sebesar 1.15% dan nilai maksimal sebesar 5.33%. Modul beban traksi ini memiliki grafik dilengkapi dengan timer sehingga mengurangi penggunaan stopwatch dan dirancang portable sehingga memudahkan untuk melakukan pengujian dan pengambilan data tarikan gaya pada pesawat Traction Unit.</strong></p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/136 Thu, 16 Jan 2020 03:17:24 +0700 Penggantian Oksigen Otomatis Dilengkapi Sistem Cadangan Pada Simulasi Sentral Oksigen https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/120 <p><strong>Abstrak</strong><strong>—</strong><strong>K</strong><strong>etersediaan oksigen yang terjaga pada pasien merupakan hal yang penting untuk dilakukan mengingat resiko kekurangan oksigen menyebabkan hipoksia akibat adanya hipoksemia yang menimbulkan berbagai masalah kesehatan</strong><strong>. Tujuan penelitian untuk mengembangkan sistem</strong><strong>&nbsp;penggantian oksigen pada dua sentral tabung dengan penambahan satu sentral tabung sebagai cadangan yang bekerja secara otomatis.</strong><strong>&nbsp;</strong><strong>Komponen</strong><strong>&nbsp;utama</strong><strong>&nbsp;</strong><strong>terdiri dari </strong><strong>arduino nano</strong><strong>, sensor tekanan SKU237545, LCD karakter </strong><strong>4</strong><strong>x16</strong><strong>, solenoid valve</strong><strong>. Sinyal tekanan </strong><strong>oksigen</strong><strong>&nbsp;dari </strong><strong>ketiga </strong><strong>senso</strong><strong>r</strong><strong>&nbsp;dibaca oleh port</strong><strong>&nbsp;</strong><strong>A</strong><strong>DC</strong><strong>&nbsp;arduino nano</strong><strong>&nbsp;</strong><strong>yang kemudian pembacaan tersebut digunakan untuk menjadi acuan tampilan tekanan pada LCD dan driver valve yang menggerakkan solenoid valve yang bekerja secara bergantian sesuai kondisi yang diinginkan</strong><strong>. </strong><strong>Pengukuran dilakukan dengan membandingkan nilai tekanan pada LCD dan </strong><strong>digital pressure gauge standar</strong><strong>. </strong><strong>Setelah evaluasi, kesalahan pada </strong><strong>sensor 1 maksimal pada nilai 9,09% pada tekanan 0 bar dan minimal sebesar 0,00% pada tekanan 5 bar. Sedangkan pada sensor 2 kesalahan maksimal pada nilai 9,09% pada tekanan 0 bar dan minimal sebesar 0,00% pada tekanan 5 bar</strong><strong>. </strong><strong>Dan pada sensor 3 kesalahan maksimal pada nilai 10,34% pada tekanan &nbsp;1 bar dan minmal sebesar 0,00% pada tekanan 5 bar. </strong><strong>Desain </strong><strong>alat ini dapat diaplikasikan dengan tekanan ideal pada output 4-6 bar.</strong></p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/120 Thu, 16 Jan 2020 03:32:00 +0700 Sistem Pengontrol Kelembaban Udara Pada Chamber Incubator Secara Otomatis Berbasis Arduino https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/130 <p><em>Abstrak</em>—Kelembaban udara pada incubator adalah salah satu poin penting untuk kelangsungan perawatan pada bayi. Apabila pada incubator tidak memilki kelembaban yang sesuai akan berbahaya bagi bayi yang di rawat. Penlitian ini bertujuan untuk merancang sistem yang dapat mengontrol kelembaban agar dapat stabil pada kelembaban 60%RH sampai 70%RH. Sistem ini terdiri dari Adruino Uno, sensor kelembaban HSM-20G, modul catu daya, LCD karakter 16x2, dan modul PWM (<em>pulse with modulation</em>). Sensor HSM-20G akan membaca kelembaban udara pada Chamber incubator kemudian data tersebut akan di kirim ke arduino uno untuk di olah, ketika kelembaban yang di baca oleh sensor di bawah 60% makan arduino uno akan memerintahkan motor untuk berputar lebih cepat. Jika kelembaban di atas 70% makan arduino uno akan memerintahkan motor agar berputar lebih pelan , dan apabila sensor membaca kelembaban pada <em>range</em> yg seharusnya yaitu 60%-70%, maka sistem akan menjaga kelembaban tersebut agar tetap stabil. Setelah evaluasi, Bedasarkan hasil pengujian kelembaban pada sensor, sehingga menghasilan ratarata eror pada sistem pengontrol kelembaban sebesar 0.59%, namun error yang di muculkan pada sistem incubator dengan menggunakan sistem pengontrol&nbsp; kelembaban yaitu sebesar 8.68%, dan yang terakhir pada sistem incubator tanpa menggunakan sistem pengontrol kelembaban nilai error yg di hasilkan yaitu sebesar 13.61%. Dapat di lihat bahwa menggunakan sistem pengontrol kelembaban pada sistem incubator dapat menggecil kan error yg di hasilkan oleh sistem incubator itu sendiri.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/130 Thu, 16 Jan 2020 03:33:57 +0700 Tachometer Berbasis Mikrokontroler Dilengkapi Fitur Timer https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/135 <p>Dengan bertambahnya jumlah alat kesehatan&nbsp; centrifuge dirumah sakit untuk pemenuhan pemeriksaan laboratorium dan banyak alat centrifuge yang belum terkalibari. Untuk itu perlu dilakukan pengkalibrasian dengan menggunakan&nbsp; alat tachometer. Tujuan dari penelitian ini untuk mempermudah petugas kalibrasi saat melakukan&nbsp; pengkalibrasian&nbsp; alat dan dapat mengetahui&nbsp; berapa banyak nilai kecepatan motor setiap menitnya. Bagian utama alat ini&nbsp;&nbsp; terdidi dari laser sensor modul, mikrokontroler ardiuno nano, powerbank &nbsp;charger 18650, modul <em>step up </em>XL6009,LCD karakter 2x16. Transmitter akan memancarkan laser dari tabung kejut frekwensi&nbsp; yang diarahkan ke objek. Pada objek diberi reflektor sebagai bidang reflektif kemudian diterima oleh lampu tabung laser sebagai receiver, selanjutnya akan diproses pada mikrokontroler Arduino nano untuk pengolahan data diolah menjadi nilai satuan RPM dan Timer. Dari hasil pengujian alat didapatkan kesalahan pada pengukuran 1000 - 7000 RPM dengan kesalahan paling rendah 0.1 % dan paling tinggi 2.9% sedangkan &nbsp;pada timer 5 menit kesalahan paling rendah&nbsp; -0.4 % dan paling tinggi -0.5%, pada timer 10 menit kesalahan paling rendah -0.2% dan paling tinggi -0.37% . Error pengukuran pada semua kecepatan yang diukur memiliki nilai error dibawah 3% dan masih dalam batas toleransi yaitu ±10.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/135 Thu, 16 Jan 2020 03:37:49 +0700 Perancangan Alat Priming Dialyzer https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/138 <p><strong>&nbsp;&nbsp; Abstrak- </strong><strong>&nbsp;Hemodialisis merupakan salah satu dari terapi pengganti ginjal, yang dilakukan pada penderita dengan penurunan fungsi ginjal. Prinsip dialysis digunakan dalam alat cuci darah bagi penderita gagal ginjal, di mana fungsi ginjal digantikan oleh dialyzer.. Priming dialyzer wajib dilakukan sebelum proses hemodialisa. Priming dilakukan dengan tujuan untuk memastikan dyalizer dalam keadaan bersih sebelum digunakan ke pasien. Priming dialyzer merupakan metode untuk membiasakan dialyser terhadap cairan. Dimana pasien harus menunggu proses priming dialyzer sebelum melakukan proses hemodialisa. Dengan dibuatnya alat ini diharapkan pasien hemodialisa tidak harus menunggu proses priming dialyzer yang menggunakan mesin hemodialisa, sehingga proses hemodialisa lebih efisien. Dalam penelitian ini menggunakan empat jenis dialyzer dengan merk yang berbeda. Hasil dari penelitian menunjuikkan bahwa alat ini mampu bekerja pada berbagai macam merk dan type dari dialyzer dengan tingkat error tertinggi sebesar 4,26 % pada setting flow 500 mL/min dengan menggunakan dialyzer Almed dan eror terendah 0,2 % pada setting flow 150 mL/min dengan menggunakan dialyzer </strong><strong>diacap</strong></p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/138 Thu, 16 Jan 2020 00:00:00 +0700 Analisis Tekstur dan Klasifikasi Karakteristik Echo Pattern Pada Citra Ultrasonografi Leher Rahim https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/107 <p>Ultrasonografi (USG) adalah salah satu modalitas pencitraan yang populer karena lebih fleksibel, non-invasi, non-ionisasi dan biaya yang rendah. Echo pattern atau ekogenitas merupakan salah satu karakteristik yang digunakan dalam menganalisa keganasan suatu nodul pada citra USG. Namun pada citra USG, kemungkinan terjadi False Positive Result (kesalahan dalam menginterpretasikan) cukup tinggi. Guna meminimalkan resiko tersebut dikembangkan Computer Aided Diagnosis (CAD) untuk mengklasifikasikan citra ultrasonografi kanker leher rahim berdasarkan karakteristik echo pattern. Penelitian ini bertujuan mengembangkan metode analisis tekstur dan klasifikasi karakteristik echo pattern dari nodul leher rahim pada citra USG. Metode yang diusulkan terdiri atas tahap pra-pengolahan untuk peningkatan kualitas citra, segmentasi guna memperoleh daerah nodul, ektraksi fitur berbasis histogram, Gray Level Co-occurrence Matrix (GLCM) dan gray level run-length matrix (GLRLM) dan klasifikasi menggunakan multy layer perceptron (MLP). Data set terdiri dari 102 citra USG yang dikelompokkan menjadi 58 citra kistik dan 39 citra solid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang diusulkan mencapai akurasi 97,06%, sensitivitas 98,31%, spesifisitas 95,35%, PPV 96,67%, NPV 97,62% dan kappa 0,9395 dengan menggunakan 6 (enam) fitur histogram. Ini menunjukkan bahwa metode yang diusulkan sangat baik dalam menganalisis gambar USG leher rahim.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/107 Thu, 16 Jan 2020 03:42:25 +0700 Analisis Penyimpangan Sistem Aec Pada Pesawat Dr Philips (Penghitungan Berdasarkan Indeks Eksposure) https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/115 <p>&nbsp;</p> <p>Abstrak – Sistem AEC adalah metode akuisisi image pada pesawat Radiologi dengan membatasi nilai faktor eksposi &nbsp;secara otomatis. Sistem AEC akan memberikan nilai KV, mAS secara otomatis sesuai dengan objek pemeriksaan. Sistem AEC yang di terapkan pada &nbsp;pesawat digital &nbsp;radiologi ini &nbsp;dapat di uji dengan nilai Indeks Eksposure yang merupakan fasilitas unit digital &nbsp;radiografy. Nilai Indeks Eksposure adalah &nbsp;adalah nilai tengah dari histogram image &nbsp;yang merupakan representatif dari kualitas gambar. Nilai Indeks Eksposure juga telah distandarisasi oleh IEC dan AAPM sebagai nilai baku dari kualitas gambar. Pada penelitian ini menggunakan pemeriksaan thorak PA pada pesawat DR philips yang mempunyai nilai Indeks Eksposure untk thorak sebesar 400. Metode yang digunakan adalah menentukan indeks massa tubuh pasien untuk memilih AEC normal, AEC large &nbsp;atau AEC &nbsp;extra large pada sistem Digital Radiografi. Data Indeks Eksposure &nbsp;dari hasil pengambilan gambar kemudian di uji dengan rumus penyimpangan Indeks Eksposure DI= 10 log<sub>10 </sub>(EI/EI<sub>T</sub>). Nilai DI ± 0.5 menunjukan bahwa sistem AEC masuk range normal , nilai diatas 0.5 menunjukan AEC overexposure&nbsp;dan nilai dibawah -0.5 menunjukan AEC underexposure. Dari hasil pengukuran 50 sample pasien &nbsp;menunjukan sistem AEC pada mode large cenderung menyimpang ke arah over ekspose sedangkan pada AEC mode normal dan ekstra large &nbsp;cenderung masuk range normal, dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan sistem &nbsp;AEC &nbsp;pada &nbsp;Digital Radiologi &nbsp;Philips perlu dilakukan penyesuaian dengan kondisi pemeriksaan pasien di Indonesia.</p> <p>&nbsp;</p> <p><sup><span style="text-decoration: underline;">&nbsp; Kata kunci &nbsp; AEC (Automatic Eksposure Compensation)- &nbsp;Digital Radiologi - &nbsp;Indeks Eksposure- Faktor Eksposi- &nbsp;Overexposure- &nbsp; &nbsp; Underexposure&nbsp;–Burn Out</span></sup></p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/115 Thu, 16 Jan 2020 03:44:08 +0700 Analisys ANALYSIS BIAYA PERENCANAAN PEMELIHARAAN, PERBAIKAN https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/151 <p>Analisis Biaya</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/151 Thu, 16 Jan 2020 03:45:31 +0700 Functional Electrical Stimulation build for Lower Limb muscle Rehabilitation https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/122 <p><em>Abstrak</em>— Therapy tool is a tool used to stimulate the body parts that want one example is Electrical Stimulation, one example of electrical stimulator tool that is FES (Functional Electrical Stimulation). FES is a method that applies a low level of electric shock to the body to restore and enhance the day-to-day activities of patients who have spinal injuries, one of which is in the Lower Limb section. On this occasion the author wanted to create a "Functional Electrical Stimulation build for Lower Limb muscle Rehabilitation". In this electrostimulator use surface electrode highly recommended, besides being non-invasive electrode, this electrode also provides comfort and easy to use. (Azman, DKK: 2012} This tool uses Biphasic Simetric Square Wave pulse form.&nbsp; The study used a pre-experimental type with One Group post test design research design. Measurements are done 5 times the digital oscilloscope. At the oscilloscope is the frequency of the smallest error value 0.08% and the largest error of 1% and the voltage measurements on the oscilloscope have the smallest error value and the largest error of 0%.&nbsp;</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/122 Thu, 16 Jan 2020 03:50:59 +0700 Kompres Esensial Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Pereda Nyeri Haid Pada Mahasiswa Poltekkes Surabaya Prodi D3 Kebidanan Bangkalan https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/89 <p>Pada masa pubertas kematangan seksual ditandai dengan perubahan primary sex characteristics dan secondary sex charateristics. Pada remaja wanita, perubahan ciri-ciri seks primer ditandai dengan menarche atau munculnya periode menstruasi untuk pertama kalinya. Pada saat menstruasi, masalah yang dialami oleh hampir sebagian besar wanita adalah rasa tidak nyaman atau rasa nyeri yang hebat. Hal ini biasa disebut dengan nyeri haid (<em>dismenore</em>). Bawang merah dapat digunakan untuk mengompres, karena mengandung senyawa-senyawa turunan seperti senyawa asam piruvat, dan ammonia. selain itu juga pada bawang merah terdapat kandungan flavonoid dan senyawa aktif berupa kaemferol yang mempunyai efek farmakologi sebagai antiinflamasi dan analgesik. Tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres esensial bawang merah sebagai pereda nyeri haid pada remaja wanita.</p> <p>Penelitian ini di laksanakan di kampus Program Studi D 3 kebidanan Bangkalan periode bulan Juli – Agustus 2019.&nbsp; Jenis penelitian kualitatif di tambah dengan focus group discucion (FGD) dengan variable kompres ekstrak minyak bawang merah dan nyeri haid sebagai variable dependen. Sampel didapatkan sebanyak 15 responden remaja putri yang mengalami nyeri haid. Pernyataan melalui interview sebanyak 12 pertanyaan.</p> <p>Hasil penelitian rata-rata mengatakan pemberian minyak bawang merah memberikan rasa hangat sehingga dapat mengurangi nyeri haid pada hari ke 1-2 dan darah mentruasi keluar lancar, serta efek akan terjadi 30 menit sampai dengan 1 jam setelah pemberian.</p> <p>Diharapkan setiap remaja putri yang mengalami haid dan merasakan nyeri sampai menganggu aktifitas dapat menguranginya, sehingga dapat beraktifitas normal. Remaja putri mengetahui nyeri saat menstruasi merupakan hal yang normal karena adanya kontraksi Rahim untuk mengeluarkan lapisan endometrium yang telah luruh.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/89 Thu, 16 Jan 2020 03:55:43 +0700 Studi Insilico Aktivitas Antioksidan dan ADMET Brazilein Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) terhadap Escherichia coli Extended Spectrum Beta-Lactamase (ESBL) (Kandidat Suplemen Penguat Sistem Imun) https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/124 <p>Abstrak--Escherichia coli penghasil enzim Extended Spectrum Beta-Lactamase (ESBL)<br>mendominasi penyebab penyakit infeksi saluran kemih. Mekanisme fagositosis oleh makrofag<br>adalah bentuk respon tubuh untuk mengeliminasi dan menetralisir efek toksin dari bakteri. Proses<br>fagositosis akan terjadi jika makrofag dalam keadaan aktif. Untuk mengaktifkan makrofag<br>diperlukan brazilein kayu secang. Brazilein merupakan kandungan senyawa mayor dalam kayu<br>secang yang secara empiris digunakan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk<br>memprediksi secara in silico aktivitas antioksidan senyawa brazilein yang terkandung dalam kayu<br>secang terhadap enzim ESBL dari Escherichia coli isolat penderita ISK, dengan senyawa<br>pembanding vitamin E. Uji in silico digunakan untuk memprediksi aktivitas antioksidan dengan<br>melakukan docking menggunakan program komputer Molegro Virtual Docker. Reseptor yang<br>digunakan adalah UDP-Galactose 4-Epimerase, kode PDB: 1KVU, dengan ligan phenol<br>(NAD_340[A]). Prediksi sifat farmakokinetik (ADME), toksisitas dari brazilein dan vitamin E<br>menggunakan program pkCSM online tool. Analisis data dilakukan dengan membandingkan<br>energi ikatan hasil docking antara brazilein, ligan phenol, dan pembanding vitamin E pada reseptor<br>target. Semakin rendah energi ikatan ligan dengan reseptor target, semakin stabil ikatan yang<br>terbentuk. Hasil uji in silico menunjukkan bahwa energi ikatan brazilein = -95.7919 kkal/mol,<br>vitamin E = -108.7316 kkal/mol, dan phenol = -151.8493 kkal/mol. Hasil uji di atas menunjukkan<br>bahwa brazilein memiliki potensi sebagai antioksidan meskipun lebih rendah dibanding vitamin E<br>dan phenol. Hasil uji in silico menggunakan program pkCSM online tool menunjukkan bahwa<br>senyawa brazilein mempunyai sifat farmakokinetik yang baik, dan menimbulkan toksisitas yang<br>relatif rendah.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/124 Thu, 16 Jan 2020 00:00:00 +0700 Perbandingan Kejadian Trombositopenia Pada Penderita Malaria Falciparum Dan Malaria Vivax https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/105 <p>Penyakit malaria sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), berdampak luas terhadap kualitas hidup dan ekonomi serta mengakibatkan kematian. Papua merupakan salah satu dari lima provinsi dengan insiden dan prevalensi malaria (9,8% dan 28,6%). Anemia dan trombositopenia merupakan komplikasi malaria terkait hematologi yang paling sering dan mendapat banyak perhatian pada literature ilmiah karena berhubungan dengan mortalitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kejadian trombositopenia pada penderita malaria <em>falciparum</em>dan malaria <em>vivax</em>. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan desain <em>cross-sectional</em>. Penelitian di lakukan di Laboratorium klinik Hi-Lab Tanah Hitam Jayapura. Waktu penelitian di mulai dari bulan Januari – Mei 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien malaria yang diperiksa di Laboratorium klinik Hi-Lab Tanah Hitam Jayapura. Sampel dalam penelitian ini adalah darah penderita yang positif <em>Plasmodium falciparum </em>sebanyak 80 sampel dan <em>Plasmodium vivax</em>s ebanyak 80 sampel dengan derajat positif parasit +++ (positif tiga). Pemeriksaan trombosit dilakukan terhadap semua sampel menggunakan <em>haematology analyzer. </em>Di dapatkan nilai rata-rata trombosit pada penderita malaria <em>falciparum</em> adalah 105.112/µL sedangkan pada malaria <em>vivax</em> adalah 130.575/µL. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, trombositopenia pada malaria <em>falciparum</em> adalah sebesar 87,5% sedangkan pada malaria <em>vivax</em> adalah sebesar 71,25%. Ada perbedaan rata-rata kejadian trombositopenia pada penderita malaria <em>falciparum</em> dan malaria <em>vivax</em>, artinya di Jayapura tingkat kejadian Trombositopenia pada pendarita malaria <em>Falciparum </em>lebih tinggi dari pada penderita malaria <em>vivax.</em></p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/105 Sun, 01 Dec 2019 00:00:00 +0700 Kesadaran Diri Pasien Hipertensi dalam Pencegahan Kejadian Stroke Di Puskesmas Tambakrejo Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/92 <p>Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang tergolong silent killer atau penyakit yang dapat membunuh manusia secara tidak terduga. Kesadaran diri pasien hipertensi untuk melakukan perawatan diri dengan tepat dan teratur sangat penting untuk mencegah komplikasi pada penderita hipertensi. Pengetahuan tentang hipertensi dan bagaimana penatalaksanaanya sangat diperlukan oleh pasien hipertensi dalam mengontrol tekanan darahnya dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesadaran diri pasien hipertensi dalam pencegahan kejadian stroke di Puskesmas Tambakrejo Surabaya. Jenis penelitian merupakan penelitian deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling dengan besar sampel 45 pasien Hipertensi. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari – Mei 2019, dengan alat pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu tingkat pengetahuan pasien Hipertensi sebagian besar (56%) kategori cukup baik, kesadaran emosional sebagian besar (51,11%) adalah positif, dan kemampuan pengontrolan diri sebagian besar (55,56%) adalah negatif. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kesadaran diri pasien HIpertensi dalam hal kemampuan mengontrol diri melakukan pengelolaan Hipertensi masih rendah. Kemampuan mengontrol diri dalam pengelolaan Hipertensi diperlukan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kesadaran diri pasien hipertensi yang terdiri dari kesadaran emosional dan kemampuan pengontrolan diri harus ditingkatkan dengan cara memberikan informasi yang tepat tentang menjaga pola hidup sehat seperti menjaga pola makan sesuai diit hipertensi, aktivitas olahraga yang cukup, teratur minum obat, dan menejemen stress yang baik. Kerjasama yang baik atara pasien, keluarga dan tenaga kesehatan diperlukan untuk meningkatkan kesadaran diri pasien.</p> Copyright (c) 2019 Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya https://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2019/article/view/92 Sun, 01 Dec 2019 00:00:00 +0700